Kelihatannya mirip, tapi sebenarnya orang Tionghoa di Indonesia juga terdiri dari beberapa suku yang berbeda. Anda baru menyadari ketika melihat adat istiadat yang berbeda menjelang hari besar.
Jika keluarga Tionghoa tersebut masih mempertahankan bahasa ibu mereka, dialek yang mereka gunakan juga berbeda.
Secara umum, hanya ada 5 suku Tionghoa terbanyak yang menyebar di seluruh Indonesia. Mereka adalah suku Hokkien, Kanton, Hakka, Teochew, dan Hainan. Kendati dalam kenyataan, suku di Tiongkok bisa mencapai ratusan jumlahnya.
Generasi milenial mungkin sudah tidak bisa merasakan perbedaanya. Apalagi dengan pembauran yang terjadi, baik di antara sesama suku Tionghoa, maupun secara kros-kultural dengan suku lainnya di Indonesia.
Namun, ada yang menarik. Mungkin saja Anda tidak peduli lagi dengan perbedaan dialek atau adat istiadat. Tapi, jangan pernah melupakan perbedaan kuliner dari masing-masing suku yang berbeda ini.
Masakan Kanton
Provinisi Guandong tidak saja terkenal dengan para pesilat tangguh, tapi juga kokinya yang hebat-hebat. Jika Anda suka dengan makanan Hong Kong, maka itulah makanan Kanton yang otentik.
Ciri khas dari masakan ini adalah berani menggunakan jenis daging yang beragam. Bahkan di kota Guangzhou sendiri, aneka jenis satwa liar yang siap dimasak bisa Anda temui di sana.
Metode memasaknya juga lebih cepat, sesuai dengan karakter orang Kanton yang agresif. Teknik deep frying (menggoreng), double boiling (merebus cepat), dan stir frying (tumis cepat) adalah pilihan.
Metode memasak ala Kanton juga lebih berani menggunakan bumbu dan saus dalam pengolahan. Tidak heran jika masakan Kanton sangat kaya rasa dan berani. Asam, manis, pahit, asin, pedas, dan segar tercampur menjadi satu.