Kendati cukup efektif, masih ada lagi masalah lain. Pemerintah China tidak memiliki akses yang cukup atas informasi asset dan penghasilan rakyatnya di luar negeri.
Para Pengemplang Pajak di Luar Negeri
Dilansir dari CNN, total kekayaan dari penduduk China di luar negeri diperkirakan mencapai 1 triliun USD.
Sistem pajak di China memang berbeda. Orang kaya diharuskan membayar lebih besar daripada orang miskin.
Sebagai perbandingan, warga kurang mampu dikenakan pajak 3%. Sementara yang berpendapatan 83.500 RMB atau 180 juta rupiah per bulan, wajib membayar pajak hingga 45%. Rentang pajak di antaranya berlaku progresif.
Meskipun susah, bukan berarti tidak mungkin. Satu-satunya cara agar pemerintah bisa mendapatkan informasi yang paling akurat adalah dengan meminta penduduknya mengaku.
Jika perlu, diculik!
Seperti yang terjadi dengan artis cantik asal China, Fan Bing-bing. Pada tahun 2018, pemerintah memaksanya membayar denda sebesar 479 juta RMB, atau hampir 1 triliun uang Rupiah.
Jumlah denda sudah bikin mata melek, belum lagi kasus yang menimpanya sebelumnya. Dilansir dari berbagai sumber, konon Fan Bing-bing sempat menghilang misterius untuk sementara waktu.
Fan Bing-bing adalah bintang film papan atas. Ia pernah juga berkiprah di film Hollywood (X-men dan Iron Man). Jadi jika takada seorang pun yang mengetahui keberadaannya, bahkan orang-orang terdekatnya sekali pun, tentunya bukan hal biasa.
Media lantas menghubungkan kasus Fan Bing-bing dengan isu pengemplangan pajak besar-besaran dalam industri film China.
Istilah yang berlaku adalah Kontrak Yin-yang. Kontrak pembayaran asli tidak sama dengan laporan kontrak ke otoritas pajak China.
Spekulasi pun muncul. Ada yang mengatakan jika Fan Bing-bing diculik oleh pemerintahnya sendiri. Di bawa entah ke mana dan diapakan.