Pengemplang pajak terjadi di mana saja. Ada (mungkin) yang tidak rela duitnya dipakai negara. Ada pula yang (mungkin) tidak mampu lagi membayarnya, gegara ongkos hidup yang semakin berat.
Apa pun alasannya, ingat jargon "orang bijak taat pajak." Tentu memiliki maknanya yang dalam. Tidak semua orang bijak mengaku bijak. Atau lebih parahnya orang tidak bijak sering mengaku bijak.
Sekali lagi, apa pun alasannya, pajak tetap harus dibayar. Pidana taruhannya.
Di China juga banyak pengemplang pajak. Tapi, pemerintahnya yang kreatif telah menelurkan banyak aturan. Dari yang paling manis hingga paling sadis. Bagaimana jika hal yang sama juga diberlakukan di Indonesia?
Avengers: Endgame
Film ini menjadi box office di seluruh dunia. Bertemunya para superhero idaman, membuat siapa pun tidak sabar menantinya. Konon di hari pertama penayangan, manusia-manusia biasa sudah mengantri dari jam 5 subuh.
Begitu pula dengan salah satu pengusaha China yang tak disebutkan namanya. Konon ia langsung membayar lunas utang pajaknya sebesar USD. 7.430 (sekitar 107 juta rupiah).
Pasalnya putrinya telah membeli tiket Avengers: Endgame beserta teman-temanya. Apa pasal?
Pengadilan Lishui, Provinsi Zhejiang telah memutuskan untuk menayangkan wajah 60 foto pengemplang pajak beserta jumlah tunggakannya. Tepat sebelum film End Game dimulai.
Ini adalah salah satu cara yang dianggap efektif, ketimbang pemberlakuan pembatasan perjalanan yang sebelumnya telah diberlakukan.
Bagi pengemplang yang lebih serius, pemerintah China juga tak segan-segan mengambil langkah hukum, seperti mendenda, membekukan properti, atau menahan mereka.