Dua belas tahun telah dilalui. Kasus pembunuhan Nazrudin Zulkarnaen sudah terlewati.
Antasari Azhar pun masuk bui. Ia dituduh sebagai dalang pembunuhan tersebut. Konon buktinya ada, berupa pesan singkat SMS.
"Maaf, masalah ini hanya kita berdua yang tahu. Kalau sampai terblow-up, tahu sendiri konsekuensinya."
Nyatanya, bukan hanya berdua. Ada orang ketiga. Dialah yang menjadi jembatan dari kasus ini. Cinta segitiga konon yang jadi alibi.
Rani Juliani adalah mantan caddy di lapangan golf Modern Land, Jakarta. Antasari dan Nazrudin konon adalah pelanggannya.Tapi, Nazrudin bergerak lebih jauh. Rani pun dinikahi siri.
Syahdan Rani sudah tidak lagi jadi caddy. Ia kini bekerja sebagai tenaga pemasaran Modernland. Suatu waktu ia menelpon Antasari. Menawarkan membership Golf.
Ajakan bertemu pun ditawarkan. Namun, Rani menolak.
Rani kemudian mengadukan hal tersebut ke Nasrudin. Bukannya marah, Nazrudin malah menyuruh Rani lanjut menemui Antasari. Tujuannya adalah jabatan salah satu posisi Direktur BUMN.
Rencana disusun, Nazrudin dan Rani pun menuju hotel tempat Antasari berada. Rani diminta mengaktifkan hape, agar Nazrudin bisa mendegarkannya.
Menurut berkas persidangan Antasari, ajakan bersetubuh dilayangkan Antasari. Konon kancing baju Rani pun sudah terlepas. Tapi, Rani menolaknya. Namun, Antasari tetap bersikeras. Uang 500 dolar pun jadi bonus sebelum kepulangan Rani.