Selain itu, sebuah tas dibuat 90% oleh tangan manusia. Tas Hermes yang seharga puluhan juta saja konon membutuhkan 48 jam dalam pembuatan. Itu pun harus di tangan ahli bersertifikat. Gajinya saja sudah berapa.
Belum lagi keterlibatan desainer kelas dunia. Birkin 26M tersebut adalah buatan seorang desainer dari Jepang. Membelinya serasa membayar harga lukisan ternama.
Jangan lupa aksesorisnya. Emas 24 karat, berlian, permata, hingga gading gajah. Sisa bilang, semuanya ada.
Tidak pernah Diskon
Produk tertinggal di toko. Tidak apa-apa. Tidak ada batas kadaluarsa. Tapi kalau sudah ketinggalan model, bisa saja diobral bukan?
Tapi, tidak bagi sebagian jenis tas branded. Andaikan ada kesalahan produksi atau sudah ketinggalan model. Cukup dimusnahkan. Dengan demikian, kestabilan harga tetap terjamin.
Investasi
Karena kualitasnya yang bagus dan pasokannya yang terbatas, jadilah tas branded sebagai ajang investasi. Konon dalam 35 tahun harganya bisa naik 500%.
Sebuah seri khusus tas Louis Vuitton (LV) baru-baru ini dilaporkan terjual seharga 9,6 juta dollar Amerika. Satu dekade sebelumnya, harganya hanyalah 55.000 usd saja. Sila dihitung sendiri peningkatan investasinya.
Semakin mahal, harganya semakin berharga. Tiada bedanya dengan harga barang seni lainnya.
Tiruan
Saya yang bloon pernah bertanya. Mengapa tidak membeli tiruan saja? Toh bukan untuk dagang kan?