Tantangan terbesar dalam menulis di Kompasiana adalah tetap menulis. Targetnya sih tidak muluk-muluk, cukup One Day One Article.
Tapi, harus diakui, suasana hati (mood) itu memang naik turun. Tidak selamanya keinginan hati sesuai dengan kemauan jari. Entah namanya Writer's Block, atau apa, pokoknya lagi malas menulis saja.
Ini belum termasuk ide. Kadang ia datang berdering, tetapi lebih sering ia hilang ghosting.
Setelah menyewa kos bersama ini selama 19 bulan, saya mulai merasakan adanya keterbatasan dalam otak. Ide semakin sulit didapatkan, karena hampir semua pengalaman dan amaran telah tertumpah menjadi 764 tulisan.
Memang sih, ada saja penulis hebat yang masih konsisten menulis selama bertahun-tahun. Pun hasil tulisannya sudah mencapai angka ribuan. Itu pun masih eksis hingga hari ini.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/04/screenshot-1-60e0dea1152510711d3f0714.png?t=o&v=770)
Cara membuatnya juga cukup sederhana, hanya perlu tabel di excell.
Tulisan per bulan dikumpulkan dalam sheet yang sama. Data yang disertakan hanyalah judul, kategori artikel, dan label (AU, Pilihan, atau Peang). Untuk membuatnya lebih menarik, maka gambar artikel pun kusertakan.Â
Lantas, untuk apa? Kurang kerjaan mungkin?
Tidak. Merapihkan tulisan tiada bedanya dengan merapihkan barang-barang yang berserakan di rumah. Selain segar di otak, juga enak di hati.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/04/screenshot-8-60e0dee206310e6fe8675bb4.png?t=o&v=770)