Dalam mitologi Romawi kuno, Dewi Juno adalah istri dari Jupiter. Jupiter sendiri adalah Raja Dewa yang merupakan padanan Zeus dalam mitologi Yunani.
Dengan demikian, Juno sendiri adalah merupakan perwujudan dari Dewi Hera dalam kisah para Olimpus (Olympians).
Hera adalah salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Ia sebenarnya adalah kakak Zeus yang juga merupakan istri pertama sang Raja Dewa.
Namun, yang membedakan Juno dan Hera adalah sisi kekuasaannya. Hera adalah dewi pertama dalam versi Yunani. Ia adalah anak sulung dari Kronos dan Rea.
Dalam beberapa perwujudan, patung Hera juga dibuat lebih besar dari Zeus. Konon untuk menghormati posisinya sebagai anak pertama dan juga permaisuri dari Raja Dewa.
Namun, Hera sering dihubungkan dengan kecemburuannya. Dalam mitologi, Hera digambarkan selalu cemburu dan kerap menghukum selingkuhan Zeus dan anak-anaknya. Itulah mengapa dalam sejarah ia juga dikenal sebagai simbol matriarki.
Juno dalam mitologi Romawi adalah Dewi yang paling kuat. Sebabnya sisi "playboy" Zeus tidak terlalu ditonjolkan pada sisi Romawinya. Jupiter digambarkan lebih berwibawa sebagai Dewa Langit.
Dalam kedudukannya, Juno adalah dewi perkawinan dan kelahiran, pelindung para wanita. Â Mitologi Romawi kemudian membagi Juno menjadi dua kekuatan, yaitu;
- Juno Sospita, sebagai pelindung wanita hamil, dan
- Juno Lucina, terkait kekuatannya sebagai dewi kelahiran.
Pada tahun 399 SM, sekumpulan angsa yang berada pada Kuil Juno memberi peringatan kepada bangsa Romawi atas invasi bangsa Gauls. Atas peringatan yang diyakini berasal dari Sang Dewi, bangsa Roma berhasil selamat dari serangan.
Jenderal Marcus Furius kemudian membangun sebuah kuil yang lebih besar untuk menghormati Sang Dewi.
Kurang lebih seabad kemudian, bangsa Romawi mulai mengenal uang. Koin pertama pun dibuat di kuil ini dengan menggunakan gambar Dewi Juno.