Mereka menemukan gen reseptor dopamine, bernama DRD4. Konon gen ini adalah setan yang bertanggung jawab terhadap kasus perselingkuhan setiap orang.
Menurut para peneliti, setiap orang memiliki perilaku seks yang berbeda-beda. Secara umum terbagi dua. Ada yang hanya dengan satu orang saja, ada juga yang suka gonta-ganti.
Nah, DRD4 ditemukan pada mereka yang memiliki sejarah tidak setia dengan pasangan. Walau demikian ada juga responden yang memiki gen ini, tapi tidak pernah berselingkuh.
Para peneliti tidak ingin buru-buru membuat kesimpulan. Mereka mengatakan masih diperlukan lagi banyak penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan berselingkuh dengan faktor genetik.
Mari kita mulai dari rangsangan
Seks itu adalah kebutuhan. Kegiatan biologis untuk mendapatkan keturunan. Tidak heran paketnya lengkap berada dalam tubuh.
Kemampuan untuk reproduksi didukung oleh fisik. Ada alat kelamin yang perkasa dan subur.
Juga didorong oleh faktor hasrat. Ada otak yang mengatakan bahwa seks itu menyenangkan. Hormon dopamin namanya. Hormon yang sama yang memberikan kita rasa senang dan bergairah.
Namun, kemampuan hormon dopamin bagi setiap manusia itu berbeda. Ada yang mudah merasa puas, ada pula yang susah merasa cukup.
Nah, inilah yang dimaksud oleh para peneliti dari SUNY. Mereka mengatakan bahwa orang dengan reseptor DRD4 secara alamiah membutuhkan rangsangan yang lebih besar untuk merasakan kepuasan.
Dengan demikian, (meski belum tentu benar) memiliki potensi yang lebih besar untuk berselingkuh, atau minimal "jajan."