Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Khai Luk Khoei, Makanan yang Menyimpan Harapan dan Ancaman dari Mertua

23 Mei 2021   11:31 Diperbarui: 23 Mei 2021   11:33 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahkah kamu menjadi menantu (laki-laki) yang baik? Kalau tidak mungkin sudah saatnya mencoba Telur Menantu.

Masakan asli dari Thailand ini bernama asli Khai Luk Khoei. Sekilas mirip dengan sajian Telur Balado.

Kenapa telur menantu? Konon masakan ini dimasak oleh mertua wanita kepada menantu lelakinya. Berisikan filosofi yang dalam. Pengharapan atau ancaman.

Jika dilihat dari bentuknya yang bulat, telur ini melambangkan sebuah harapan yang tak pernah berakhir (terkait dengan bentuknya yang bulat).

Rasanya yang asam manis pun juga mengartikan bahwa, enak dan buruknya hidup, kehidupan akan tetap nikmat untuk dijalani.

Tapi, jika menantu laki-laki tidak seperti yang diharapkan, sang mertua cukup mengambil pisau. Telur tersebut tinggal dibelah dua. Melambangkan alat genital pria yang bisa dipotong dengan mudah, tanpa basa-basi.

Terlepas dari artinya, kita bisa melihat harapan mertua (khususnya ibu) kepada menantu lelakinya.

Hubungan anak dan orangtua juga terpengaruhi oleh jenis kelamin. Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut, tapi asumsi dasar telah terjadi.

Anak lelaki biasanya disebut dekat dengan ibu. Sementara anak wanita, biasanya adalah kesayangan ayah.

Nah, hubungan antara ibu dan anak wanitanya umumnya juga memiliki karakternya tersendiri.

Menurut penelitian yang dipublikasikan pada The Journal of Neurscience, hubungan ibu dan anak wanita, adalah yang terkuat dalam hubungan keluarga. Bahkan melebihi hubungan seorang ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun