Sewaktu kecil, tak hanya pedang sakti dan jurus silat yang membuatku penasaran. Juga sebuah permen manisan tusuk berwarna merah yang sering muncul pada adegan di dalamnya.
Tahun 1999, saat saya pertama kali berkunjung ke Guangzhou, China, permen tersebut dijual di pasar rakyat, dekat tempatku menginap. Dengan perasaan gembira aku pun membelinya.
Ternyata, ia bukanlah permen. Lebih tepatnya manisan karena rasanya yang manis bercampur asam.
Namanya, Tanghulu. Permen manisan buah dari China yang telah berusia hampir 1000 tahun.
Konon permen ini pertama kali diciptakan pada zaman Dinasti Song (960-1279 Masehi). Disebutkan bahwa salah satu selir kesayangan raja jatuh sakit. Ia kehilangan selera makan.
Warnanya yang merah menjadi mengkilap. Ditusuk dengan batang bambu menyerupai sate, sungguh mengundang selera.
Alhasil, nafsu makan sang selir pun muncul, dan ia kembali sehat. Sejak saat itu, camilan ini menjadi terkenal. Bukan hanya khasiatnya saja, tapi juga rasanya yang lezat.
Tanghulu masih terkenal hingga saat ini. Salah satu makanan tradisional orang China, khususnya daerah utara (Beijing, Tianjin, dan Shanghai). Popularitasnya menyebar hingga ke negara tetangga. Di Jepang, dikenal dengan nama mizuame, dan orang Korea menyebutnya dengan dalgi.
Seiring waktu berjalan, buah Hawthorn bukan satu-satunya pilihan. Dalgi di Korea lebih dikenal dengan menggunakan buah strawberry.