Awal tahun 70an, Indonesia sedang mengalami masa transisi. Fokus negara beralih di tangan Soeharto. Pembangunan dan ekonomi dikumandangkan untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.
Tidak banyak yang memiliki mobil pada zaman itu. Apalagi sejenis mobil mewah eropa. Om Kornel (nama samaran), teman ayah penulis adalah salah satu di antaranya.
Ia memiliki mobil merek F*** yang pada masa itu termasuk yang kesohor. Di impor dari luar negeri. Harganya relatif murah bagi kocek Om Kornel yang termasuk tajir di masanya.
Dari situlah aku mengenal istilah "mobil diplomat," dan sepak terjang Robby Tjahjadi dari cerita ayah.
Hebatnya lagi, kisah tersebut masih terus berlanjut hingga tahun 90an, pada saat penulis sudah duduk di bangku kuliah. Sangat legendaris!
Robby Tjahjadi adalah seorang pria sederhana. Lulus dari sebuah SMA swasta di Surakarta pada tahun 1964, sudah termasuk golongan pendidikan tinggi.
Hanya dalam waktu 5 tahun setelah ia hijrah ke Jakarta, aksi Robby sudah bikin Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso dicopot dari jabatannya.
Kerjanya adalah sebagai penyelundup mobil mewah dari luar negeri.
Sebagai negara yang baru berkembang, gaya hidup hedon pernah melanda para penggede Indonesia di era Soeharto. Rumah besar tiada lengkap tanpa kehadiran mobil mewah.
Robby melihat peluang itu. Ratusan mobil berhasil ia selundupkan agar para penggede bisa menghemat uang lebih banyak untuk mendukung gaya hidup flamboyan mereka.
Ada permintaan, ada supplai. Tidak heran jika aksi Robby mendapat dukungan dari para petinggi negara. Konon dari hasil "jualannya," Robby hanya mengutip 10% keuntungan saja.