Menonton film Kong vs Godzilla, kita semua tahu kalau monster adalah ciptaan manusia. Mana ada monyet yang setinggi langit dan kadal yang  mengeluarkan sinar laser?
Sejak dulu manusia selalu ingin menciptakan monster. Merasa superior, musuh berbahaya pun dikreasikan. Sejak era mitologi Yunani manusia sudah mengenal Chimera. Hewan jejadian berbentuk singa, ular, dan kambing yang menjadi musuh para ksatria.
Di abad pertengahan, tokoh legendaris seperti Drakula, Frankenstein, hingga Mummy adalah rekaan imajinasi yang masih menjadi legenda hingga kini.
Istilah monster pun mengacu kepada sesuatu yang mengerikan dari diri manusia. Entah dalam bentuk rupa ataupun jiwa.
Namun, upaya ini terus dilakukan. Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia tidak pernah berhenti untuk menciptakan monster.
Homunculus

Salah satunya adalah Homunculus atau "Pria Kecil" dalam bahasa latin.
Caranya pun mudah, cukup menggabungkan sperma manusia dengan alat reproduksi mahluk lain.
Kisah pertama tentang Homunculus konon ditulis oleh filsuf Plato, kendati karya tulisnya ditemukan dalam sebuah sastra Arab tanpa tanggal yang disebut dengan Buku Sapi.
Komposisi yang digunakan untuk menciptakan "pria kecil" tersebut adalah sperma manusia, darah hewan, dan tubuh seekor sapi sebagai induknya.
Sapi yang hamil kemudian melahirkan zat yang tidak berbentuk. Para alkemis kemudian menempatkan zat tersebut dalam wadah gelas selama tiga hari dengan berbagai macam campuran dari ramuan alami.