"Itu tidak benar," sergah King.
Sang bintang tidak keok. Sanksi yang dikenakan justru menaikkan pamornya. King beralih menjadi bintang film.
Judul yang ditawarkan adalah "Sakura Dalam Pelukan." Kontrak pun diteken dengan perusahaan Diwandida Film. Lawan mainnya adalah Eva Arnaz. Artis panas yang sedang naik daun.
Bayaran King sebagai pemain film tidak main-main. 15 juta untuk seorang bintang. Bandingkan dengan Roy Marten dan Yenny Rachman yang hanya dibayar 6 juta kala itu.
King sendiri tidak meminta honor segitu. Ia hanya menerima rezeki dengan terheran-heran.
"Mungkin juga supaya aku mau bermain di film ini," ujar King sambil tertawa.
Sinopsis
Akira sendiri adalah kawan Santo. Di sanalah ia mengenal Michiko. Namun, kisah cinta mereka tidak direstui oleh ibunda Santo. Ada sesuatu yang salah.
Ternyata, naluri ibunya benar. Santo dan Michiko adalah saudara kandung. Mereka adalah anak opsir Jepang yang pernah bertugas di Indonesia. Opsir tersebut adalah atasan ayah Santo. Bayi Santo dan Akira tertukar di masa kekacauan.Â
Lantas di mana tema bulutangkis dalam kisah ini? Tidak ada. Hanya disebutkan bahwa Santo (King) adalah pebulutangkis yang diisi oleh beberapa adegan kecil di lapangan.