Senada cinta bersemi di antara kita
Menyandang anggunnya
Peranan jiwa asmara
Terlanjur untuk terhenti
Dijalan yang telah tertempuh
Semenjak dini sehidup semati
**
Aha! itu adalah lirik Sakura Dalam Pelukan yang sempat dipopulerkan oleh penyanyi Rossa di era 90an. Tapi, tidak banyak yang tahu jika lagu karya Fariz RM tersebut sebenarnya dibuat sebagai sebuah Soundtrack film dengan judul yang sama.
Tepatnya di tahun 1979
Liem Swie King (King) sedang berada di puncak karirnya. 33 kali permainan tanpa kekalahan. Tapi, dia harus menghadapi ancaman skorsing atas tindakan konyol yang dilakukannya.
WO dalam sebuah laga di Sea Games X 1979, Jakarta.
Kala itu King dipanggil oleh ketua PBSI, Sudirman dan Suharso Suhandinata, Ketua Bidang Luar Negeri PBSI. Pertemuan diadakan di rumah Suharso, Bulungan, Jakarta.
Ia ditanya dengan penuh hati-hati. Tersebab kala itu King adalah anak emas PBSI.
"Seandainya kamu dikenakan sanksi skorsing, apakah kamu akan tetap bermain?" Tanya Sudirman.
"Usiaku masih 23 tahun, dan karirku di bulutangkis masih panjang." King menjawab dengan tegas.
Jawaban itu melegakan Sudirman dan Suharso. King memang mengaku salah. Ia tidak menyangka jika pertandingan pada hari itu digelar di pagi hari. Tiga malam sebelumnya seluruh pertandingan berlangsung malam hari. King menerima sanksinya diskors selama tiga bulan dengan penuh legawa.