Baca juga: Jodoh Ada di Tangan Tuhan, Jomlo Ada Dimana-mana
Jadi, jangan cepat-cepat mengambil kesimpulan bahwa jodoh susah dicari. Jangan mendesak seseorang yang masih belum serius melangkah ke jenjang pernikahan. Jangan pula menjadi terlalu panik jika kawan-kawanmu sudah pada menikah.
Kamu bukanlah mereka, demikian pula sebaliknya. Intinya, jodoh bukan paksaan. Ia akan hadir jika kamu sudah siap.
Di sisi lain kamu juga tidak perlu mengkhwatirkan siapakah yang akan menikahimu kelak. Trauma terhadap kisah percintaan kadang membuat seseorang tidak ingin menikah. Itu jelas salah. Meskipun kamu sudah berulang kali dikecewakan, tidak ingin menikah adalah masalah pilihan, bukan karena dikecewakan. Itu namanya menggantungkan nasibmu dari hasil perbuatan orang lain.
Tidak jarang yang sudah sering dikecewakan akan memasang kuda-kuda pertahanan. Jika memang demikian, maka sebaiknya kamu mempertimbangkan hasil survei yang dianggit dari sumber (kelascinta.com). Survei ini mengungkapkan bahwa;
Hanya 33% orang yang beruntung menghabiskan sisa hidup dengan cinta pertama mereka. Sementara 40% yang akan jadian dengan cinta kedua. 27% lainnya dengan yang ketiga dan seterusnya.
Bahwasanya kesempatan tidak hanya datang sekali. Jodoh yang datang adalah bimbingan para malaikat. Mereka akan menjadi seseorang yang benar-benar pas untuk hidupmu.
Baca juga: Mindfulness yang Berarti Berkonsentrasi, Tidak Lebih, Tidak Kurang
Banyak hal yang berguna yang bisa dilakukan saat sekarang. Kalau memang kamu menginginkan jodoh, mengapa tidak melakukan hal yang nyata. Mulailah dari mendandani diri, melebarkan ekspansi, hingga tetap berkonsentrasi untuk mencari pujaan hati di tengah jerami. Percayalah, ia akan datang dengan sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!