Semuanya gegara Kompasianer I Ketut Suweca yang menganggit artikel dengan judul; Adakah Jurus Cespleng Antarkan Artikel Diganjar Headline?
Bli yang satu ini memang inspiratif. Ia memiliki segudang ide tulisan, yang siap dibagikan kepada siapa saja. Bagaikan Colonel Sanders yang penuh dengan resep rahasia. Tapi, meskipun kumisnya mirip, Bli yang satu ini tidak pernah menyimpan rahasia.
Itulah sebabnya tulisan ini aku ulik. Sudah lama menunggu kesempatan ini. Jika Bli Ketut mengajak para penghuni ramai-ramai menempati teras utama, aku sendiri malah lebih senang mengajak diam-diam saja.
Sebabnya, ada sisi gaib rumah kita bersama. Konon setiap rumah besar pasti ada penunggunya. Begitu pula di Kompasiana. Semuanya berhubungan dengan hal gaib, hantu, ilmu sihir, hingga legenda menyeramkan.
Jika kamu jeli, label Mimin Angker sering aku sematkan pada setiap tulisan. Ini bukan main-main. Mimin memang angker. Kalau tidak percaya, adakah yang tahu sesungguhnya siapa mereka?
Aku membayangkan dalam sebuah rumah besar, terpampang deretan foto ala Victorian yang matanya selalu melirik padamu. Di dalamnya ada foto Mas Kevin, Mba Widha, Mba Nindy, dan yang paling seram, Engkong Felix.
Bagaikan sebuah film horor, Bli Ketut membuka tulisannya dengan kalimat;
"Siapa di antara Kompasianer yang tidak senang kalau artikelnya diganjar Headline alias artikel utama? Pemberian predikat artikel utama bisa membuat penulisnya girang bukan kepalang. Jika tidak mendapatkannya, apalagi menjadi artikel pilihan juga tidak boleh jadi membuat si penulis akan merasa sedih."
Menyan! itulah yang dirasakan oleh mahluk goib penghuni. Di malam jumat, khususnya kliwon, menyan wajib dihidangkan. Sebabnya penulis sehebat apa pun harus menunggu seminggu sekali untuk dapat jatah label headline. Hanya seminggu sekali! Â
Mereka akan girang bukan kepalang mendapatkan wangi bunga-bungaan. Tapi, coba kalau tidak dapat jatah. Sedih jauh dari harapan. Ngambek mungkin lebih beralasan. Apalagi jika label pilihan pun tidak dapat. "Mau kemanakan mukaku ini."
Bli Ketut mengeluarkan jurus cespleng pertama. Amati AU. "kita harus membaca dengan seksama [...], tanyakan pada diri sendiri, apa kelebihan dan keistimewaan artikel-artikel utama itu."