Terima faktanya bahwa mayoritas manusia pasti menempatkan pernikahan sebagai salah satu tujuan besar dalam hidup. Namun, sebuah pernikahan kadang tidak sesederhana apa yang kita harpkan.
Itulah mengapa keputusan terpenting untuk mengarungi bahtera rumah tangga berada pada saat sebelum pernikahan itu terjadi. Diharapkan hanya sekali dan abadi, sayangnya banyak kenyataan berbeda.
Tidak ada yang bisa memprediksikan apakah sebuah pernikahan akan baik-baik saja atau berakhir dengan menuju jurang kehancuran. Hanya tekad yang kuat dapat mempertahankannya.
Dalam berbagai agama, konsultasi pernikahan sangatlah penting, karena apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan, seharusnya tidak bisa dipisahkan oleh manusia.
Sementara dari sisi tradisi budaya, bantuan saran dari para ahli metafisika sangat mungkin dicari. Fengshui bagi masyarakat China atau Primbon bagi masyarakat Jawa contohnya. Semuanya terlihat bahwa makna pernikahan itu bukanlah untuk mainan semata.Â
Sebagai seorang Numerolog, penulis cukup sering dimintai pendapat mengenai ramalan hubungan dari sebuah perkawinan yang akan dijalankan. Sejujurnya penulis hanya "mampu" memberikan saran tentang bagaimana pernikahan yang baik berdasarkan struktur Numerologi. Tidak bisa menjamin apakah pernikahan tersebut akan selamanya abadi.
Saran yang penulis berikan adalah doa yang terbaik bagi kelanggengan pasangan. Kalau pun ada angka yang tidak harmonis, itu hanya bunga-bunga perkawinan saja, tidak akan menjadi sebuah ancaman serius karena belum tentu terjadi.
Kebijaksanaan dan Kebijaksinian adalah penentu utama dari sebuah pernikahan. Bukanlah takdir atau nasib.
Situasi akan berbeda, jika seseorang yang sudah menikah mulai berkonsultasi mengenai bahtera kehidupan rumah tangganya yang berjalan tidak mulus. Rupa-rupa warnanya mengisi sesi konsultasi, macam-macam problema berujung caci maki.
Jika hal ini terjadi, sesi konsultasi harus dilakukan dengan berhati-hati. Sebabnya penulis tidak pernah mau mendapatkan label sebagai "perusak rumah tangga orang."