Dave adalah seorang pria macho. Sebelum menikah ia selalu garang terlihat. Setelah menikah ia pun masih garang, tapi sudah mulai jarang terlihat. Sebabnya istrinya yang yang cantik bak kembang ternyata adalah batu karang yang suka melarang.
Jika ditanyakan, Dave hanya menjawab diplomatis, "aku kan sayang istri, bro." Padahal pancaran sinar matanya benar-benar menunjukkan aura ketakutan yang luar binasa.
Dalam kehidupan, fenomena suami takut istri cukup umum terjadi. Namun demikian, lelaki jarang mengakui kelemahannya. Baginya sebuah kekurangan adalah kelemahan yang bisa jadi bahan gosip orang sekampung.
Lantas apakah kamu adalah tipe pria seperti Dave? Apakah kamu penyayang istri atau istrimu benar-benar galak? Pernahkah kamu menyadarinya? Atau justru menyesalinya?
**
Sebetulnya jika masih dalam tahap yang wajar, hal ini justru bagus. Lelaki kadang tidak bisa mengambil keputusan. Apalagi jika sudah menyentuh masalah hati. "Tidak enakan" hingga "dianggap tidak mampu,"Â sering menjadi alasan seorang lelaki terjebak dalam keputusan yang bisa merugikan dirinya.
Akan tetapi, jika rasa takut kepada istri sudah berlebihan maka hal ini tentu bisa memengaruhi kejiwaannya. Sebuah survei yang dilakukan pada 1000 laki-laki yang gagal dan bermasalah dalam pernikahan, diam-diam mengakui bahwa mereka takut pulang ke rumah setelah bekerja karena takut istri.
Lantas apakah sang istrilah yang harus disalahkan? Tentu tidak, karena permasalahan dalam keluarga tidak pernah melibatkan satu pihak saja. Untuk itu ada bagusnya untuk melihat alasan mengapa suami takut istri.
Berikut adalah 5 jenis tipe lelaki yang takut pada istri
Tipe Malas Berargumen
Lelaki pada umumnya tidak mau repot. Untuk itu ia akan cenderung menghindari perdebatan-perdebatan kecil yang berkepanjangan. Sementara wanita biasanya lebih detail. Ia selalu memiliki ratusan daftar pertanyaan dan pernyataan yang siap ia berondongkan kepada suaminya. Daripada bingung, suami memilih diam dan tidak menyakiti hati istrinya.
Tipe Pura-pura Sibuk
Tidak semua wanita bisa memberikan solusi bagi suaminya. Masalah pekerjaan di kantor kadang menjadi beban tersendiri bagi lelaki. Namun, jika diceritakan kepada istri, justru ia akan menambah beban baru bagi dirinya. Sang istri bisa saja menginterogasi dirinya layaknya direktur. Cara terbaik adalah dengan tidak membuat istrinya curiga terhadap beban pekerjaannya.
Tipe Pendosa
Manusia tidak luput dari kesalahan. Sebuah kesalahan bisa saja dimaafkan tapi tidak untuk dilupakan. Tidak jarang sang suami yang sudah pernah kepergok melakukan kesalahan akan dibuatkan 'Berita Acara' lengkap dengan detail kronologisnya. Bagaikan seorang pesakitan, ia memilih untuk diam selamanya daripada harus divonis lebih berat lagi.