Sebentar lagi kita akan merayakan pergantian tahun. Angka 2020 akan menjadi 2021. Seharusnya semuanya terasa biasa saja, namun ternyata tidak.
Pada pertengahan tahun 2020, penulis sudah mendapat banyak pertanyaan mengenai bagaimana peruntungan di tahun 2021. Sebabnya, pandemi 2020 membuat segala sesuatu menjadi beruntun.
Sekitar bulan September 2020, penulis pernah bercerita dengan Lie Sauw-tjin, seorang sahabat yang menekuni profesi arsitek dan sekaligus ahli fengshui.
"Bro, sepertinya segala hitungan saat ini bakal meleset." Begitulah ungkapan kekhwatirannya.
Ia mengatakan bahwa ada yang aneh dengan energi alam, yang ia sebutkan sebagai proses re-setting. Keseimbangan Yin-yang dan keharmonisan Lima Elemen Wu-xing tidak lagi berada pada tempatnya.
Lebih lanjut, Sauw-tjin juga mengatakan bahwa biasanya rata-rata deviasi yang ia hitung hanya berkisar sekitar 3%, tetapi kini telah menjadi 30%. Artinya tingkat akurasi yang sedianya 97% kini turun menjadi 70% saja.
Hal ini juga berlaku bagi ramalan fengshui individu. Ia hanya berpesan agar setiap orang harus menyediakan ruang toleransi yang lebih besar. Hati harus lapang melihat banyak hal yang keluar dari rel. Jangan terlena dengan tantangan, tapi jangan pula menyerah dengan kenyataan. Â
Apakah hitungan nasib ala metafisika Tiongkok kuno sudah kehilangan kesaktiannya? Jangan sinis dulu. Siapa pun manusia di muka bumi pun juga bingung. Tidak ada yang menyangka ia akan kehilangan pekerjaan, tidak ada yang mengira ia akan kekurangan pemasukan, dan tidak ada yang menduga orang tercinta akan pergi meninggalkan.
Semuanya gegara pandemi covid-19 yang datang melanda. Jadi kesimpulannya, proses re-setting yang dimaksud adalah karena tidak ada yang pernah bisa mencegah reaksi alam yang maha dahsyat jika Ia sudah bersabda.
**