Permasalahan terbesar dari mereka yang mengalami hal ini adalah merasa yakin dengan firasatnya. Walhasil, mereka tidak pernah menyadari bahwa sikap dirinyalah yang sebenarnya membuat ramalan tersebut menjadi kenyataan. Â
Ketika keyakinan dan harapan kita telah mempengaruhi alam bawah sadar, maka kita cenderung bertindak menjadikan sebuah kenyataan di masa depan. Fenomena ini disebut dengan Ramalan Swawujud atau Self-fulfilling Prophecy.
Ramalan Swawujud dalam Budaya dan Literasi
Fenomena ini bukan teori psikologi modern. Jauh sebelum kata modern dikenal, Ramalan Swawujud sudah dikisahkan pada literasi Yunani kuno mengenai Oedipus.
Dalam kisah tersebut, Laius ayah Oedipus sudah memiliki firasat bahwa ia akan mati di tangan anaknya. Untuk mencegah ramalannya menjadi kenyataan, ia kemudian membuang Oedipus ke tengah hutan belantara.
Oedipus kemudian ditemukan dan diadopsi oleh orangtua barunya. Suatu hari, Oedipus juga mendapatkan ramalan yang sama, bahwa ia ditakdirkan untuk membunuh ayahnya dan menikahi ibunya yang janda. Oedipus tentunya tidak ingin ramalan ini menjadi kenyataan, dan memutuskan untuk pergi meninggalkan kedua orangtua angkatnya.
Dalam perantauan, Oedipus bercekcok dengan seorang lelaki yang tak dikenal. Mereka kemudian bertarung dan Oedipus berhasil membunuh sang lelaki. Merasa kasihan dengan istri yang ditinggalkan, ia kemudian mengawini jandanya. Terakhir ia baru mengetahui bahwa pria yang ia bunuh adalah ayah kandungnya, dan istri barunya adalah ibunya.
Ramalan Swawujud dalam Psikologi dan Medis
Kisah ini menggambarkan penerapan tertua dari fenomena Ramalan Swawujud dalam bentuk literasi, yang kemudian diadopsi menjadi sebuah teori psikologi. Para psikolog meyakini bahwa implikasi yang kuat terhadap keyakinan dan harapan tentang masa depan, akan menjadi kenyataan, meskipun kita tidak menyadarinya.
Dalam dunia medis, bentuk Ramalan Swawujud juga dikenal sebagai perawatan efek plasebo. Efek plasebo adalah terapi medis asli, tapi tidak menggunakan bahan aktif yang terbukti mampu mengobati penyakit tersebut. Efek kesembuhan dari pasien berasal dari keyakinan terhadap proses perawatan, bukan obat penyembuhan.
Ramalan Swawujud dalam Sosiologi
Adalah Robert Merton (1910-2003), seorang sosiolog asal Amerika Serikat (AS), yang memperkenalkan teori Ramalan Swawujud dalam perspektif sosiologi. Menurutnya, Ramalan Swawujud adalah;
"A false definition of the situation evoking a new behavior which makes the originally false conception come true" (Merton, 1968, p. 477).
"Peneliaian (defenisi) yang salah terhadap sebuah situasi yang menimbulkan perilaku baru dan membuat rancangan yang awalnya salah menjadi benar."