Bukannya bermaksud menghina, lagipula ukuran cantik dan tampan adalah masalah pribadi yang sensitif. Meski demikian, ukuran wajah seseorang selalu menjadi patokan dalam kemenarikan.
Jika dihadapkan pada sepasang kekasih yang sedang bersemi, maka komentar yang paling umum adalah masalah wajah. Apalagi jika sang wanita tampil bak model, dan si lelaki hanya memiliki wajah yang pas-pasan saja.
Bukan sulap, bukan sihir. Grace dan suaminya adalah salah satu contohnya. Julukan beauty and the beast kuat tersemat. Gosip tetangga malah tuduhannya lebih pekat.
"Katanya sih, si Gori itu super kaya, makanya Grace mau sama dia."
"Rasanya, gak gitu deh. Sepertinya si Gori itu pake pelet."
"Kasihan ya Grace, cantik-cantik gitu, eh suaminya mukanya h**ur."
Penulis yakin, fenomena ini tidak terbatas pada tulisan ini saja. Masih banyak pasangan di luar sana dengan kondisi yang sama. Hal pertama yang terbersit, tentunya adalah cinta tidak hanya fisik saja. Kepribadian yang baik juga menjadi salah satu daya tarik utama.
Penilaian Wajah dan Fisik adalah Hal yang Subyektif
Seberapa tampan seorang Jungkook? Lebih tampan mana dengan V-Kim Tae-hyung, sejawatnya di BTS? Kamu bisa saja memiliki pilihan, namun orang lain punya penilaian berbeda. Apalagi kedua bintang ini masuk dalam daftar 25 wajah tertampan versi TC Chandler 2020.
Ketampanan dan kecantikan adalah hal yang subyektif. Ada standar universal dalam menilai kemenarikan, seperti mata yang besar, hidung yang mancung, wajah yang halus, dada yang bidang, otot yang kekar, hingga ukuran rasio pinggang dan pinggul.
Namun demikian, sangat susah mendapatkan penilaian yang sama terhadap sebuah keputusan. Menilai kemenarikan wajah adalah hal pribadi yang memang sangat susah ditelusuri.
Wanita Lebih Mementingkan Karakter Pria Kuat
Pria suka dengan wajah yang cantik dan tubuh yang seksi. Secara lahiriah, ini sudah terbukti dengan kebiasaan umum pria yang suka mencari foto-foto wanita seksi di internet. Â