Pilpres Amerika Serikat (AS) sedang menuju tahapan akhir dari keputusan. Pertarungan antar dua kandidat terlalu dinamis untuk diabaikan. Saat tulisan ini dibuat, Joe Biden telah berhasil mengumpulkan 253 poin dari batas kemenangan 270 electoral votes, sementara petahana presiden Donald Trump masih berkutat pada angka 213 poin.
Dinamika yang sangat cepat terjadi pada 6 negara bagian yang belum menyelesaikan perhitungan, yaitu Pennsylvania (dengan 20 electoral votes) Arizona (11), Georgia (16), Nevada (6), North Carolina (15) dan Alaska (3).
Saat surat suara mulai dihitung, Biden memiliki peluang untuk mencapai angka 270 dengan penambahan suara dari Arizona dan Nevada. Sementara pihak Trump merasa cukup yakin dengan poin yang berasal dari 4 negara bagian lainnya.
Akan tetapi per Jumat 6 November 2020, situasi berubah drastis. Arizona yang dianggap aman oleh kubu Biden malah merosot tajam. Namun mereka juga bisa bernafas lega, setelah secara mengejutkan mengejar ketinggalan dan mengungguli suara Republik pada negara bagian Pennsylvania dan Georgia.
Memang ini bukanlah hasil resmi pemilu yang sah, dan hanya merupakan prediksi dari beberapa media. Pers biasanya sudah mengumumkan kemenangan pada negara bagian yang perbedaannya sudah terlalu jauh, atau memiliki kecenderungan kemenangan pada satu pihak. Itulah mengapa kita bisa melihat beberapa perbedaan atas posisi pertarungan pilpres ini.
Banyak skenario yang mungkin bisa terjadi, termasuk bagaimana jika gugatan hukum Trump diterima oleh Mahkamah Agung AS dan perhitungan ulang suara dilakukan? Atau sebaliknya, MA menolak gugatan dan Trump menolak menerima kekalahan.
Saat ini setidaknya sudah ada 4 negara bagian yang harus bersiap-siap, yaitu Wisconsin, Michigan, Georgia, dan Pennsylvania. Namun sebelum ini terjadi, berbagai tuduhan kecurangan yang juga diklaim tanpa bukti membuat situasi semakin tidak kondusif. Pidato kemenangan yang diumumkan terlalu dini, membuat para pendukung Trump yakin, bahwa kecurangan pasti terjadi.
Apa yang ditunjukkan oleh Trump adalah sebuah sikap yang tidak mau kalah dari dirinya juga terkenal temperamental, kepala batu, dan terkesan "seenak udel sendiri."
Nah, di tengah kekisruhan, petahana bisa saja menempuh berbagai cara untuk memenangkan pemilu. Mari kita berandai-andai, jika ternyata ada semacam situasi yang tidak terduga di negeri Paman Sam ini sehingga menimbulkan kekisruhan besar. Apakah yang akan terjadi? Mari kita ulik bersama.
Perhitungan Suara dan Jumlah Electoral Votes yang Seimbang
Perhitungan suara dapat dilakukan terhadap kondisi ini. Beberapa negara bagian menjadikannya sebagai undang-undang. Georgia termasuk salah satu yang telah memutuskan untuk melakukannya dengan perbedaan suara yang hanya berkisar 1,500 suara (kurang dari 1%).