Penah nonton film "bokep?" kalau belum, maka itu adalah sejenis "film biru" yang penuh dengan adegan hiruk-pikuk. Kalau masih belum paham, maka engkau termasuk orang yang masih kategori di bawah umur yang tidak pantas membaca tulisan ini.
Asal Muasal Warna Biru
Entah mengapa film ini menyemat kata "biru." Meskipun keberatan, karena biru adalah warna favoritku, namun bagaimanapun juga, gelar adalah gelar. Sebenarnya sih, istilah ini diambil dari kata "Blue Law", atau hukum yang diterapkan oleh kaum puritan di beberapa bagian Amerika Serikat.
"Blue Law" diberlakukan atas larangan yang bertentangan dengan agama, seperti meminum alkohol di hari minggu, mengonsumsi narkoba, dan hal-hal tidak terpuji lainnya. Hukum ini diberlakukan sejak abad ke-17 oleh Rev. Samuel Peters (1735-1826) di Connecticut, negara bagian Amerika Serikat.
Mengapa warna biru? Karena konon buku Rev.Peters menuliskan hukum ini pertama kali pada buku yang bersampul warna biru. Untuk itulah, maka segala konotasi yang berhubungan dengan perbuatan yang bermoral rendah, diasosiasikan dengan warna biru, termasuk film bokep itu sendiri.
Dampak Kecanduan Film Bokep
Bukan namanya manusia jika tidak pernah jatuh dalam dosa. Buah apel dari Taman Eden selalu menggoda, meskipun tidak dinikmati, paling tidak cukup membuat air liur menetes bagi para penontonnya. Siapa sih yang tidak pernah mengintip film bokep yang sudah ada sejak zaman kakeknya nenek?
Segala seuatu yang berlebihan, pasti tidak baik adanya. Nonton film bokep bisa kecanduan lho. Efeknya tidak main-main, karena beberapa pengakuan dari para pelaku pemerkosaan adalah karena diilhami dari genre film ini.
Mungkin kamu bisa mengatakan bahwa itu hanya orang sinting yang terlalu terobsesi. Katanya sih, nonton film bokep juga bisa membawa dampak positif. Paling tidak si Otong yang masih muda, tidak lagi kagok bertemu dengan si Memey pada saat dewasa nanti. "Ah...alasan klasik."
Kecanduan menonton film porno bisa memiliki banyak dampak buruk. Dilansir dari Kompas.com,(29.09.2019), Psikolog asal Solo, Hening Widyastuti, kebiasaan ini dimulai dari hal-hal kecil, seperti penasaran dengan judul, atau rekomendasi dari teman, bahkan tidak sengaja mendapatkan jejak digital yang ditinggalkan ayah-bunda pada laptop.
Efek Kecanduan Pada Umumnya
Sebagaimana efek kecanduan, kebiasaan menonton film biru ini dapat memberikan pengaruh pada sistem saraf di otak. Kemampuan dalam berpikir menurun, menjadi malas, cenderung tidak kreatif, dan tidak memiliki gairah hidup lainnya.
Bayangkan jika adegan panas senantiasa membayangi diri. Tiang listrik pun akan kelihatan sebagai "anulaki" dan buah papaya akan terasa nyaman disentuh. Dokter Hening juga mengatakan bahwa kebiasaan menonton film porno ini akan membawa dampak yang lebih buruk lagi, yaitu kecanduan seks.
Efek Psikologi Pada Kecanduan Film Bokep
Ingatlah bahwa film termasuk salah satu media yang berpengaruh terhadap psikologi seseorang. Contoh sederhana saja, menikmati film romansa akan menjadi romantis. Menonton film horor, akan menimbulkan kecemasan yang mencekam bagi siapa saja.
Kecanduan film bokep akan memberikan masalah terhadap interaksi sosial. Para pecandu akan malas bergerak dan cenderung membatasi aktivitas di luar ruangan dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.
Bila terjadi pada anak dengan usia dini, maka akan meningkatkan potensi pelecehan sosial pada anak. Seringkali kita mendengarkan pelaku kekerasan sosial terjadi pada anak berusia belasan yang memakan korban anak balita.
Mereka yang masih ingusan belum bisa memahami perbedaan nafsu dan kewarasan. Tindakan ini juga bisa menimbulkan bahaya lainnya, menjebak siapapun untuk melakukan hubungan seks pranikah dan macam-macam tindakan asusila.
Copycat Effect
Nah, ada yang menarik. Sebuah penelitian terhadap copycat effect, atau tindakan nyata yang dilakukan karena meniru adegan kekerasan pada film. Salah satu contohnya adalah peristiwa penembakan di Colorado, Amerika Serikat pada tahun 2012. Sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai Joker yang tampil dalam film Batman: The Dark Knight Rises.
Apakah yang akan dibayangkan oleh pecandu film porno dari artis atau aktor pujaannya? Bisa saja Spiderman XXX, atau Tante Virus yang Baik Hati. Siapa tahu saja.
Penikmat Film Bokep Cenderung Biseksual
Satu hal yang lebih menarik lagi, sebuah studi penelitian juga menemukan fakta yang menyatakan bahwa penikmat film bokep punya kecenderungan tertarik dengan dua jenis kelamin, atau biseksual.
Studi tersebut malahan dirilis oleh portal porno xHamster, yang berjudul "Laporan Seksualitas Digital". Survei dilakukan terhadap 11.000 pengunjung situs dan menemukan fakta bahwa orientasi seksual sangat berpengaruh dengan frekuensi tontonan.
Hasil yang dikemukakan dalam studi tersebut adalah sebanyak 22,36 persen dari pengunjung situs yang berasal dari Amerika Serikat adalah biseksual. 4,09 persen dari kalangan homoseksual, dan sebanyak 67,77 persen adalah penganut paham heteroseksual.
Namun, ada yang lebih mengejutkan lagi, ternyata sebanyak 1,09 persen dari penonton masuk dalam kategori Aseksual, atau kecenderungan untuk menjadikan seks sebagai masalah yang tidak menarik dan penting.
Baca juga: Wanita yang Rela Dimadu, Karena Tidak Ingin Bercinta dengan Suaminya
Perilaku Seks Menyimpang
Efek domino akan terjadi dan memengaruhi jiwa dari sang penderita, lama kelamaan, akan berpengaruh sebagai penyakit jiwa, seperti depresi atau perilaku seks menyimpang lainnya.
Problema lainnya dari film porno yang muncul antara ada dan ketiadaan adalah tema yang disuguhkan. Entah untuk mencari ceruk market di tengah persaingan yang semakin kuat, atau memang dimiliki oleh para pembuatnya, genre aneh pun ramai terpapar.
Hubungan sesama jenis masih belum dianggap unik, jika dibandingkan dengan adegan Beastilitas atau persenggamaan dengan hewan, Voyeurism atau kenikmatan dari mengintip adegan senonoh, Masokisme atau menghubungkan seks dengan kekerasan, hingga yang paling berbahaya adalah pedofilia.
Film porno jelas adalah larangan nyata dalam undang-undang nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi. Masih ingat dengan kasus video porno Ariel-Luna? Seorang kawan penulis dari Jepang mengaku bingung. Iya, jelas saja, ia bukan berasal dari Indonesia, tetapi dari negara keempat terbesar dalam hal bagi-membagi (share) situs porno di internet.
Akan tetapi kalau urusan "sharing-sharing", maka Jepang bukanlah yang teratas. Ia masih kalah dari Irakr, Mesir, dan Serbia. Â
Survei Tentang Konten Porno di Seluruh Dunia   Â
Sebuah Lembaga survei bernama SimilarWeb melakukan sebuah survei tentang "Seberapa besar konten porno berkontribusi terhadap akses internet di dunia?" Data yang diambil pada tahun 2015 ini memberikan angka sebesar 4.41 persen.
Selain itu, konten dewasa juga masuk dalam tujuh kategori teratas yang paling banyak dikunjungi. Dalam jumlah, maka angka yang keluar adalah 4,4 miliar setiap bulannya. Jumlah yang fantastis! Bayangkan dengan situs berbagi foto, Reddit yang sangat populer, yang mampu menyumbangkan total 2,8 milliar unduhan.
Nah, negara mana yang paling banyak membagikan konten porno? Jawabannya telah penulis bocorkan di atas. Menurut data analisis dari SimilarWeb, Irak, Mesir, Serbia, baru disusul oleh Jepang. Sementara yang paling sedikit berbagi ditempati oleh Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, dan Indonesia pada urutan ke-lima.
Secara umum, rata-rata durasi waktu yang digunakan oleh seluruh penikmat porno di dunia adalah 2 menit dan 53 detik. Berdasarkan hasil ini, ternyata warga Rusia menjadi yang paling alim dengan rata-rata durasi kunjungan hanya selama 2 menit 15 detik saja.
Wasana Kata
Hingga disini, konten porno masih menjadi perdebatan serius dalam keseharian. Para pembuat kebijakan sudah melakukan usaha terbaik dalam mencegah peredaran. Akan tetapi orang bijak mengatakan, "Seks kagak ada matinya."
Seks memang adalah sebuah kebutuhan. Telat memahami disebut dengan keluguan, terlalu cepat memahami disebut sebagai kenakalan. Pada akhirnya proses biologis adalah paket lengkap dalam diri. Tidak perlulah dipelajari terlalu dini, apalagi mencontohi para pelaku pornoaksi ini.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H