Taichi atau Taijiquan adalah senam kesehatan dengan gaya yang halus dan tenang. Bentuk senam ini dianggap sebagai bentuk gerakan meditasi, sehingga sangat bagus untuk kesehatan tubuh dan sekaligus kedamaian batin.Â
Entah mengapa, jenis olahraga yang satu ini digemari oleh para lansia. Mungkin karena gerakannya yang tidak terlalu ekstrim, sehingga dianggap aman bagi tubuh yang sudah renta.
Namun siapa sangka, Taichi sebenarnya adalah seni bela diri yang sangat dahsyat. Tercipta sekitar 2000 tahun yang lalu, jurus Taichi diciptakan oleh seorang biarawan Taoisme, bernama Zhang Shanfeng atau yang lebih dikenal dengan nama Thio Sam Hong dalam dialek Hokkian.
Gagasan ini pertama kali ia temukan saat menetap di pegunungan Wudang (Bu Tong), dekat dengan kota Wu-Han, China, yang kita kenal sebagai episentrum pertama virus corona.
Didirikan pada tahun 1200an, Bu Tong Pay telah mendapat penghargaan dari UNESCO sebagai salah satu warisan dunia. Hingga sekarang, kuil ini masih aktif dan ramai dikunjungi oleh turis dari mancanegara. Sebagian hanya sekedar berkunjung, namun ada juga yang menetap disana untuk beberapa saat sambil memelajari jurus Taichi.
Nama Taichi sendiri berasal dari istilah yang dimuat dalam kitab I-ching (kitab perubahan), yang menjadi dasar dari seluruh ilmu filsafat Tiongkok kuno.Â
Baca juga: Legenda Ratu Horor Indonesia, Suzzana dan Kehidupan Pribadi yang Penuh Misteri
Filosofi yang dianut oleh Jurus Taichi adalah gagasan Yin-Yang yang merupakan perpaduan selaras dari dua kekuatan yang saling bertentangan, yaitu perpaduan antara olah fisik yang keras dengan aliran energi chi, atau chiqong, yang juga dikenal luas sebagai tenaga dalam.
Tidak banyak catatan dalam sejarah mengenai keberadaan Thio Sam Hong ini. Walaupun banyak karya sastra kuno dan modern mengenai kisahnya, namun semuanya ditenggarai hanya merupakan karya imajiner semata.