Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

"Lingsir Wengi", Puisi untuk Memanggil Setan

30 September 2020   20:27 Diperbarui: 1 Oktober 2020   07:09 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang malam dirimu akan lenyap, menggiring keyakinan yang perlahan meruap. Doa malam tak lagi syahdu, Dua malam sudah tubuh membeku

Jangan bangun dari tempat tidurmu, dinginnya malam akan mencengkram sukmamu

Jangan buka matamu, nikmatilah bau melati yang merasuk hidungmu

Jangan buka mulutmu, lidah terasa kelu, setelah ribuan lipan memenuhi seleramu

Jangan buka harapanmu, nafas terasa bau akibat kain kafan yang setia menyeilmutimu  

Awas jangan menampakkan diri, tulangmu yang rapuh hanya akan menjadi makanan anjing

Awas jangan menampakkan diri, kulitmu yang lepuh, hanya bisa dipadamkan dengan air kencing

Aku bukan pengecut, aku bukan penakut. Aku sedang dalam kemarahan besar. Kebencian telah membakar seluruh jiwaku, atas perlakuanmu terhadapku

Engkau pantas mati! Jin yang kuperintah, menjadi apa saja, untuk mencabut nyawamu

Engkau pantas mati! Setan yang kuperintah, menjadi apa saja, untuk menemaniku di neraka

SalamAngka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun