**
Hingga akhirnya di suatu saat, saya bertemu dengan seorang Bhiksu yang bernama Suhu Dalong. Beliau adalah seorang warga negara Thailand yang bermukim lama di Taiwan, untuk belajar Buddhisme.
Meskipun seorang Biarawan, beliau adalah seorang "Bhiksu pelajar dan pengajar." Mendalami ilmu Tairopractice atau ilmu terapi tulang belakang dan memiliki banyak murid di seantero dunia, sayapun senang berdiskusi dengan beliau mengenai Buddhisme dan juga ilmu lain yang ia kuasai.
Alih-alih mempraktekkan angka dalam Segitiga Pythagoras, Suhu Dalong justru memadukan tanggal lahir dengan cara yang sedikit berbeda, yang kontan membuatku bingung.
Ilmu angka yang kupahami hanya satu, dan jelas bukan seperti apa yang dipaparkan oleh Suhu Dalong ini. Namun karena keterbatasan bahasa mandarin, aku hanya bisa mengira-ngira teori keseluruhan dari ilmu angka yang dimilikinya.
Disinlah saatnya mataku terbuka bahwa ilmu angka tidaklah sesempit daun kelor. Secara keseluruhan, ilmu angka ini bernama Numerologi. Jika dianalogikan dengan saudara kandungnya, Numerologi adalah ilmu Matematika yang luas.
Bedanya adalah Matematika merumuskan angka secara kuantitas, sementara Numerologi sendiri menyentuh angka secara kualitas, atau filsafat angka.
Sebagaimana matematika yang memiliki banyak kedisiplinan, seperti aljabar, geometri, trigonometri, dan lain sebagainya, Numerologi juga memiliki banyak disiplin ilmu yang berbeda, dan 'The Power of Numbers' hanyalah salah satu bagian dari ilmu Numerologi.
**
Seminggu kemudian, saya berlibur bersama keluarga ke Australia. Di Sydney, yang merupakan kota tempat persinggahan kami yang pertama, saya berjalan-jalan di daerah keramaian dekat Darling Harbour.