Pandemi telah merubah perilaku hidup setiap orang, tidak hanya dari sisi kebiasaan baru yang harus dilakoni, namun juga dalam berbagai hal yang menyentuh aspek psikologi.
Siapa sih yang tidak takut mati? Meskipun tingkat fatalitas (fatality rate) virus corona masih berada di bawah penyakit lain, namun kecepatan penyebaran virus ini sungguh perlu menjadi perhatian.
Belum lagi kejadian yang menimpa orang-orang yang dikenal, dan stigma yang muncul di masyarakat. Semuanya membawa pesan yang jelas. Jangan sampai terinfeksi virus corona.
Namun masa penantian sudah terlalu lama, yang membuat beberapa orang akhirnya "pasrah" terhadap serangan virus ini.
Pun dengan istilah New Normal yang telah berubah menjadi Adaptasi Kebiasaan Baru, disikapi dengan cara yang berbeda-beda.
Penulis bukanlah seorang yang ahli di bidang psikologi, namun mengamati tingkah laku orang-orang terdekat, penulis membuat sebuah kesimpulan, bahwa pandemi ini ternyata telah membagi manusia berdasarkan aspek psikologi yang memengaruhinya.
Pada dasarnya, ada empat kategori utama yang berada pada dua kutub vertikal dan horizontal yang berbeda. (lihat gambar).
Sementara kutub vertikal mewakili tingkat kepedulian, yang terbagi menjadi dua sub-kategori yaitu peduli dan egois.
Taat, adalah mereka yang benar-benar menjaga kesehatan, dengan memerhatikan protokol kesehatan. Ceroboh, adalah mereka yang benar-benar menjalankan kebiasaan yang selama ini, tanpa adanya perubahan yang baru.
Peduli, adalah mereka yang peduli dengan kondisi kesehatan orang-orang disekitar mereka. Egois, adalah mereka yang hanya memikirkan mengenai diri sendiri, dan tidak peduli apa yang dilakukan oleh orang lain.