Sebagai warga kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), update terbaru pada hari jumat tanggal 19.06.2020, sedikit terasa kurang sedap. Bagaimana tidak, provinsi Sulsel telah didaulat menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak.
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, pada jumat sore tersebut, terdapat 1041 kasus baru di Indonesia dan kontribusi terbesar datang dari provinsi Sulsel dengan 207 kasus baru.
Penambahan kasus baru ini membuat Susel menjadi ketiga terbanyak dengan total 3573 kasus di bawah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. Nah melihat perbandingan populasi, tentunya secara rasio, kasus di Provinsi Sulsel termasuk hal yang "patut diwaspadai."
Namun demikian, juru bicara penangangan Covid-19 Sulsel, Ichsan Mustari mengatakan bahwa hal ini terjadi lantaran tes cepat Corona telah merata di seluruh kabupaten-kota Sulsel.
Ia juga mengatakan bahwa meskipun peningkatannya signifikan, namun hal tersebut masih dalam kondisi terkontrol. Menurutnya, yang terpenting pihaknya bisa mendeteksi dan melakukan isolasi.
Ichsan juga tidak lupa mengharapkan kesadaran warga Sulsel menerapkan protokol kesehatan, mulai pakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dengan orang lainnya.
Penolakan Masyarakat Sulsel Terhadap Rapid Test.
Sebelumnya diberitakan bahwa warga kota Makassar sempat menolak kedatangan petugas medis berbaju hazmat di sejumlah kecamatan untuk mengadakan tes cepat.
Nampak warga melakukan blokade jalan, memasang spanduk menolak rapid test dan mengolok-olok petugas medis yang turun dari ambulans. Namun demikian, peristiwa tersebut akhirnya reda setelah Bhabinkamtibmas datang dan memberi penjelasan kepada warga.
Gencarnya Tes Cepat dan Cepatnya Penyebaran Virus.