"Saya bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa saya lakukan, tapi saya tidak punya kendali banyak. Bahkan ketika saya tidak ingin melakukannya, saya tetap menarik benda-benda." Begitu ucapan bocah berbadan gemuk tersebut.
Nikolai bukanlah orang pertama yang 'kerasukan' kemampuan Magneto. Bencana nuklir di Chernobyl pada tahun 1986 telah mengubah hidup seorang buruh pabrik berusia 76 tahun yang bernama Leonid Tenkaev beserta istri dan anak wanitanya.
Mereka dikatakan memiliki kemampuan menggerakkan benda berlogam setelah kejadian tersebut. Dokter dari Rusia dan Jepang kemudian melakukan eksperimen dan mendapatkan bahwa sang lelaki dapat menahan besi seberat 23 kilogram di dadanya dalam posisi vertikal. Sebagai hasilnya, dalam laporan medis, tim dokter berkesimpulan bahwa kemampuan keluarga Tenkaev adalah 'murni.'
Sementara pada tahun 1990, seorang wanita bernama Marinela Brankova juga mendemostrasikan kemampuan supernya di televisi Rusia. Ia mampu mengangkat benda seberat 7 kilogram dengan telapak tangannya dalam posisi vertikal.
Menurut para ahli, kemampuan ini disebut dengan telekinesis, atau sebuah kemampuan psikis yang mampu memengaruhi sistem jasmani melalui pikiran.
Para ahli juga mengatakan bahwa sebenarnya otak manusia memiliki partikel magnetik yang mampu melakukan hal ini, hanya saja jumlahnya tidak banyak. Kemampuan ini dipercayai dapat dikembangkan melalui latihan peningkatan konsentrasi.
Pernah mendengarkan seseorang yang dapat melompat setinggi dua meter ketika sedang dikejar anjing?
Banyak yang mengatakan, dalam keadaan terdesak, seseorang akan mampu mengeluarkan kemampuan supernya. Dengan demikian, mereka juga berprinsip kekuatan super dapat diperloleh melalui latihan yang keras.
Nah, apa saja kekuatan super yang sebenarnya telah dimiliki oleh manusia?
Kasus seorang ibu tua yang bernama Angela Cavallo yang megangkat sebuah mobil yang menindih anaknya dan beberapa kasus serupa menyatakan bahwa pada dasarnya manusia memiliki tenaga super.