Amerika Serikat (AS) menempati urutan pertama dalam kasus total positif Covid-19, per 08.05.2020. Negara yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump itu, telah mengonrfirmasi sebanyak 27.596 kasus baru, sehingga totalnya per Jumat (08.05.2020) mencapai 1.290.661.
Sebagai negara adi-daya yang memiliki kekuatan yang tidak banyak dimiliki oleh negara lain, Amerika Serikat banyak menelurkan aturan kontroversial dalam memerangi mahluk yang tidak kelihatan ini.Â
Entah karena bisikan ghoib atau terlalu banyak teori konspirasi yang diyakininya, aturan yang dibuat presiden Donald Trump menuai banyak kecaman.
Mulai dari menyarankan untuk tidak menggunakan masker, memrotes lockdown para gubernurnya, membubarkan gugus tugas penanganan Covid-19, memberikan rekomendasi menyuntik disinfektan ke paru-paru penderita corona, hingga tuduhan sana-sini yang tidak jelas.
Publik dibuat heran, apakah superioritas penduduk Amerika demikian hebatnya, sehingga memerlukan aturan berbeda dengan penduduk dunia lainnya?
Pertanyaan yang menggelitik, dengan begitu banyaknya kasus baru yang berkembang di negeri paman sam ini, kapankah virus ini akan menyerang pejabat pemerintah, Terutama Gedung Putih?
Sepertinya pertanyaan yang paling bikin penasaran telah menemui jawabannya. Pada hari Jumat (08.05.2020), Presiden AS, Donald Trump mengonfirmasi bahwa Juru Bicara Wakil Presiden AS, Mike Pence, Kattie Miller, dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
Seraya tidak percaya bahwa virus ini tidak mengenal birokrasi pemerintahan, Trump menyatakan bahwa Miller berada dalam kondisi sehat pada setiap aktivitasnya di Gedung Putih dalam periode waktu yang lama, namun tiba-tiba hari ini dia dinyatakan positif Covid-19.
Dengan gayanya yang khas, Trump menyatakan dengan tegas "Dia tidak melakukan kontak dengan saya"Â yang merupakan istri pejabat senior sekaligus juru ketik sang presiden, Stephen Miller.
"Dia menghabiskan waktu bersama wakil Presiden (Mike Pence)"Â mengingatkan kita semua dengan gambaran anak kecil yang menolak tuduhan mencuri permen.
Sang Presiden lanjut menenangkan masyarakatnya (atau lebih tepat menenangkan hatinya yang sedang gundah), dengan mengatakan bahwa Miller "telah melakukan apa yang harus dia lakukan."