Apa kabar Kim Jong-Un? Akhir-akhir ini sering menjadi sorotan media akibat kabar simpang-siur mengenai kondisi kesehatannya. Wajar saja, Kim Jong-Un termasuk salah satu pemimpin dunia yang banyak dikenal orang.
Bukan hanya gayanya yang kontroversial, sebagai pemimpin di salah satu negara yang masih tertutup, Kim Jong-Un juga mempunyai gaya berbusana yang khas.Â
Dengan rambut klimis "berdiri", wajah datar, kulit putih dan berkaca mata, Kim selalu tampil dengan setelan baju ala pemimpin militer dengan warna abu-abu, atau hijau army.
Baju "seragam" yang dikenakan oleh pemimpin Korea Utara ini mengesankan gaya tradisional dan ketinggalan jaman. Namun banyak yang tidak mengetahui bahwa baju ini sebenarnya bernama Mao Suit, sebuah baju tradisional yang dipopulerkan oleh bapak China modern, Sun Yat Sen.
Pada jamannya, Mao Suit tidak hanya populer di China, namun busana yang sangat erat kaitannya dengan komunisme ini, juga menjadi trend fashion di beberapa negara yang berhaluan kiri. Termasuk diantaranya adalah pemimpin komunis Russia, Josef Stalin dan juga Kim Il-Sung, yang merupakan kakek dari Kim Jong-Un.
Pada jaman revolusi kebudayaan di China, Mao Suit menjadi satu-satunya busana yang paling dimungkinkan. Gaya berbusana yang "berbeda"Â dianggap sebagai bagian dari budaya asing yang sangat dilarang di China pada masa tersebut.
Oleh sebab itu, seluruh warga negara China pada zamannya, tentu hanya berani menggunakan model fashion ini. Meskipun kelihatan sama dengan para pemimpin besar di negeri itu, namun kualitas kainlah yang membedakan kelas pemimpin dan rakyat biasa.
Beda halnya dengan Korea Utara, dimana Mao Suit hanya diizinkan untuk para pemimpin saja. Bukannya tanpa alasan, Kim Jong-Un sepertinya lebih berkiblat kepada kakeknya, Kim Il Sung, dibanding dengan ayahnya Kim Jong-Il.
Kakeknya sebagai pendiri memiliki imej pemimpin besar revolusi. Nah, sebagai "pendatang baru" yang mendapatkan kekuasaan dengan cara yang tidak mudah, busana Mao Suit yang sering digunakan oleh kakeknya ini, menjadi referensi baginya sebagai pemimpin yang sah.
Busana ini menggambarkan keterkaitan yang erat dengan militer, dan juga kekuatan dan kekuasaan dari sang pemimpin. Sebagai hasilnya, Mao Suit menjadi sebuah identitas tersendiri bagi pemimpin Korea Utara ini.
Suk Young Sim, profesor budaya Korea di UCLA, mengatakan bahwa "Busana Kim jong-un menetapkan identitas khas Korea Utara di mata penduduknya, dan di mata dunia. Mao Suit baginya penting untuk menciptakan identitas bahwa Korea Utara tidak terkontaminasi pengaruh kebudayaan barat."