Kami menyalahkan Tuhan atas tangismu, dan Engkau tidak menerima itu. Mengingat konsekuensi ketidakseimbangan alam, Engkau tidak pernah berhenti berputar.
Hujan berada dalam puisi, senja menemani kasih, kopi menjadi pelipur lara. Namun engkau selalu terlupakan, bahkan dalam cerita roman picisan sekalipun.
Sekian tahun terasa lama, dan berharap akan selamanya disana, namun tak sedetikpun aku memikirkan kehadiranmu. Lilin aku tiup setiap tahun, berharapmu selalu ada dalam genggamanku, namun aku lupa, kamulah yang merubah setiap angka diatas kue ulangtahun.
Sekian tahun terasa cepat, dan berharap agar putaran roda waktu akan terhenti untuk sesaat, namun engkau menggumam lirih "Jangan... Biarkanlah aku bekerja, karena aku menyayangimu melebihi dari apa yang engkau pernah tahu."
Selamat Hari Bumi, 22.04.2020
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H