Tanggal 4 April, penulis bersiap-siap untuk total isolasi dalam rumah. Eits... jangan berpikir jelek dulu, penulis tidak terinfkesi virus Corona, karena memang rapid test belum pernah dilakukan.
Pasalnya, ibunda tersayang yang selama ini rajin mengikuti perkembangan virus Corona, sudah mewanti-wanti seisi keluarga,
"Besok jangan keluar rumah, sejengkalpun..." (diucapkan dalam Bahasa Mandarin logat Makassar).
Selama Corona menghampiri, hal-hal baru selalu datang mengimbangi. "Ritual" dadakan semacam jemur pagi, menghirup uap air mendidih, makan malam dengan teh Oolong dan lain-lain, semuanya telah dilaksanakan dengan baik.
Semua ritual yang diharuskan telah dipatuhi dengan baik, karena telah lolos sensor dari pikiran yang berlogika plus atas nama "sayang ibu."
Namun, kali ini agak berbeda...
Larangan keluar rumah tanggal 4 April adalah saran yang diambil dari "bisikan Dewa dari kelenteng terkenal di Tuban, Jawa Timur."Â Tanggal 4 Apil adalah puncak acara Cembengan, jadi konon, akan banyak spirit yang keluar liang untuk "mencari mangsa".
Lah... sejak kapan Dewa mulai campur tangan dengan urusan keluarga? Namun titah adalah titah, bukan dari Dewa, tapi dari ibunda tersayang.
Lupakan titah dewa, lupakan nasehat dunia ghoib, penulis akan membahas angka 4 dari sisi ilmu Numerologi.
Pada saat mengisi acara Program Spesial, Outlook 2020 di CNN Indonesia pada tanggal 31 Desember 2019, secara konsisten penulis mengucapkan satu kata, yaitu "Keseimbangan."
Kata ini berasal dari energi 2020 (dalam penerjamahan angka Numerologi 22.4), yang berarti "Dengan menjaga keseimbangan, maka diharapkan agar semuanya akan kembali kepada hakekatnya (back to basic).