Masih mengenai tuduh menuduh diantara dua raksasa dunia, Amerika Serikat dan China. Sepertinya proses ini tidak akan pernah ada habisnya hingga hilang dengan sendirinya.
Ditambah lagi, manusia senang dengan pertikaian penuh misteri, bagaikan nonton film yang penuh dengan asumsi, demikian pula dengan Teori Konspirasi.
Tidak memiliki nilai yang pasti benar, namun berbeda dengan Hoax yang beredar, Teori Konspirasi ini sering dihubungkan dengan adanya pemerintah bayangan (Deep State) yang berasal dari pemerintah resmi dan cenderung menutupi, menambah, atau mengurangi keabsahan sebuah berita.
Seperti dalam kasus Teori Konspirasi Corona. Adanya penyampaian resmi dari Menteri Luar Negeri China, Zhao Lijian yang menekankan bahwa Angkatan Darat AS "mungkin secara sengaja membawa virus ke Wuhan pada Oktober 2019, akibat komentar Direktur CDC Amerika Serikat, Robert Redfield ketika melakukan rapat dengar pendapat bersama DPR di Washington DC yang menuduh China sengaja mengembangkan Virus Corona. (Baca artikel penulis di Kompasiana (Penemuan Terbaru dari Inggris, Mahluk Luar Angkasa Penyebab Virus Corona?)
Kedua pernyataan resmi ini tidak memiliki nilai kebenaran, karena hanya berupa tuduhan dan sanggahan dari kedua belah pihak.
Meskipun banyak teori yang kelihatannya dibuat-buat, namun keyakinan adanya kekuatan jahat dibelakang rencana rahasia sudah menjadi sebuah keyakinan tersendiri pada hati masyrakat. Â
Teori Konspirasi telah dikenal lama di dunia. Khususnya di Amerika Serikat yang memiliki para pakar teoritikus konspirasi dan memiliki banyak followers sejak dulu kala.
Dalam setiap kejadian penting dunia, para teoritikus ini selalu memaparkan fakta milik mereka yang didukung dengan beberapa data yang cukup meyakinkan.
Seperti yang dikutip dari sumber; Minimal ada sepuluh Teori Konspirasi di Amerika Serikat yang terbukti benar, diantaranya adalah:
Skandal Watergate
Tuduhan kepada partai Republik di Amerika Serikat yang memata-matai partai Demokrat pada tahun 1972, terbukti benar setelah pada tahun 1974, sebuah rekaman percakapan ditemukan yang melibatkan Presiden Nixon.
CIA Menyelundupkan Kokain
Laporan Dark Alliance yang dipublikasikan oleh Gary Webb, jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer mengenai keterlibatan CIA dalam menyelundupkan obat-obatan terlarang kepada para pemberontak Contra di Nikaragua.
Inspektur jendral CIA Frederick Hitz akhirnya mengakui bahwa Contra terlibat dalam perdagangan kokain, namun Webb akhirnya ditemukan mati tertembak dua kali di kepala pada tahun 2004.
Pembunuhan Martin Luther King Jr.
Martin Luther King Jr dibunuh pada tanggal 4 April 1968 di Tennessee, Amerika Serikat. Pada tanggal 8 Desember 1999, keluarga King mengajukan tuntutan kepada pemerintah Amerika. 12 juri dalam persidangan menyetujui bahwa kematian King adalah hasil persengkokolan pemerintah AS dan mafia.
**Selanjutnya, bisa melihat kepada artikel lengkap pada sumber:Â historia.id
Kebetulan-kebetulan yang demikian kemudian membuat publik semakin menikmati euphoria terhadap Teori Konspirasi lainnya yang masih beredar dan menjadi misteri.
Adapun beberapa Teori Konspirasi yang terkenal dan masih menggema sampai sekarang adalah: Keterlibatan CIA dalam pembunuhan Presiden John F Kennedy (1963), Pendaratan manusia di bulan yang sebenarnya tidak pernah terjadi (1969), dan Penyerangan gedung kembar WTC yang sudah diketahui oleh pemerintahan Bush Jr. sebelum kejadian (2001).
Penelitian menunjukkan bahwa Teori Konspirasi memiliki kecenderungan muncul berkaitan dengan isu-isu kritis dalam masyarakat. Teori ini mendapatkan tempat yang subur dalam masa penuh ketidakpastian dan ancaman.
Demikian pula dengan situasi pandemi Covid-19 yang kita alami sekarang
WHO tidak saja memerangi wabah virus Corona, namun juga informasi tidak benar yang datang mendampingi, atau juga dikenal dengan istilah Infodemics, dimana Teori Konspirasi termasuk didalamnya.
Teori Konspirasi ini sangat berbahaya karena data dan fakta yang disuguhkan cukup membuat nalar bergetar. Hal ini kemudian menimbulkan kelompok manusia tidak memercayai otoritas medis, hingga mempengaruhi kesediaan mereka untuk melindungi diri.
Mereka yang terpapar paham Teori Konspirasi ini lebih cenderung untuk menggunakan cara alternatif, seperti konsumsi herbal, tidak menggunakan masker, tidak mengisolasi diri, bahkan sampai kepada penimbunan dan panic buying.
Orang-orang ini juga lebih memercayai teman, keluarga, atau orang yang dianggap memiliki pengaruh terhadap komunitas atau agama, seperti yang kita lihat pada aksi "bunuh diri massal" yang dilakukan oleh seorang pemuka agama di Afrika Selatan (Sumber: manado.tribunnews.com)
Teori Konspirasi kesehatan bukan merupakan hal baru, sebelumnya sebuah jajak pendapat besar YouGov pada 2019 menemukan fakta bahwa:
"16% responden di Spanyol yakin bahwa HIV diciptakan dan disebarkan ke seluruh dunia dengan sengaja oleh suatu kelompok atau organisasi rahasia."
"27% responden dari Prancis dan 12% dari Inggris yakin bahwa "kebenaran di balik efek berbahaya dari vaksin sengaja disembunyikan dari publik".
Penyebaran berita palsu (Hoax) dan Teori Konspirasi dianggap sebagai masalah serius oleh WHO, hingga membuat laman web "myth busters" untuk mencoba mengatasi keyakinan terselubung masyarakat terhadap "mitos" dan "legenda" Covid-19.
Sumber:
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H