Masih dalam rangka perayaan imlek...
Tidak ada yang terlalu istimewa dari Imlek Tahun ini. Semua hal yang perlu dilakukan, sudah dijalani dengan baik. Adat istiadat tahunan, seperti makan malam bersama keluarga, sembahyang leluhur, sampai dengan bagi bagi Angpao sudah dilakukan.
Apalagi ya?...
Oh ya, sebuah tradisi baru dalam keluarga, meskipun bukan yang benar benar baru amat., baru saja masuk dalam daftar acara tahunan yang wajib dilakukan di hari Tahun Baru Imlek.
Tradisi tersebut ialah Namaskara atau Persujudan bagi kedua orang tua kami yang masih hidupra. Namaskara adalah sebuah istilah yang berasal dari Buddhisme. Merupakan sebuah bentuk penghormatan kepada yang pantas dihormati. Biasanya lazim dilakukan dihadapan Buddha Dhamma, atau Para Bhikkhu Sangha.
Saya sendiri memiliki seorang kakak lelaki dan dua orang adik wanita. Kedua orangtua kami masing masing berusia 73 dan 72 tahun, dan syukur alhamdulilah masih sehat walalfiat.
Prosesi Namaskara ini selalu menimbulkan rasa haru. Tetesan air mata dari kedua orang tua dan juga dari anak dan para cucu yang melakukannya dengan hikmah. Dilanjutkan dengan wejangan singkat (atau harapan) dari orangtua kepada anak cucunya, saling berpelukan, dan ditutupi dengan ucapan saling memaafkan.
Entah siapa yang berinisiasi untuk memasukkan acara ini dalam daftar kewajiban keluarga di tahun baru imlek, namun yang pasti acara ini bertujuan untuk membalas jasa jasa orangtua yang tidak mungkin bisa terbalaskan.
Hal ini juga kami lakukan, untuk memberikan contoh bagi anak anak, bahwa inilah yang seharusnya dilakukan untuk menunjukkan bakti kepada orang tua.
Sebagai anak, kami yakin bahwa prosesi ini bukanlah tuntutan dari kedua orangtua, bahkan mungkin tidak pernah sedikitpun terlintas dalam pikiran untuk meminta persujudan dari anak mereka.
Seluruh pengorbanan dan penderitaa yang sudah mereka jalani, murni adalah tugas dan kewajiban yang harus dilakukan sebagai orangtua tanpa mengharapkan apalagi meminta balas jasa.