Dengan demikian, apakah kita bisa menyebutkan bahwa bunuh diri sebagai sesuatu yang bukan kehendak dari pelaku yang pada umumnya adalah manusia?
Setiap orang dekat kita, orang yang kita sayangi, bahkan diri kita sendiri mempunyai kemungkinan terekspos dari Fenomena Dunia ini.
Tentu banyak hal yang bisa dilakukan dalam pencegahannya, mulai dari deteksi dini sikap dan perilaku sehari hari, sampai dengan menyingkirkan benda benda berbahaya di sekitar.
Namun tetap saja, itu hanya merupakan langkah eksternal. Bagi saya, tindakan internal, atau penyadaran adalah langkah yang paling efektif.
Saya memperkenalkan sebuah istilah yang saya pinjam dari filsafat Buddhism, Yaitu Dukkha, Anicca, dan Anatta, atau biasa juga disebut sebagai Tiga Corak Utama.Â
Ketiga filsafat ini, seringkali saya renungkan, jika sedang menghadapi masalah dalam hidup, dan terbukti efektif. Lupakan istilah filsafat dan Buddhism yang mungkin terlalu berat untuk dicerna. Mari kita membahasnya satu persatu, secara sederhana dan berlogika.
DUKKHA -- PENDERITAAN.
Konsep ini menyatakan bahwa hidup adalah penderitaan, sangat kontras dengan konsep  motivator yang menyatakan bahwa hidup adalah kebahagiaan. Namun jangan salah paham dulu, karena ini sama sekali bukan sikap pesimis.
Dukkha yang dimaksud disini, bukanlah penderitaan dalam arti kesedihan, namun lebih dalam lagi, yaitu penyebab penderitaan.Â
Manusia yang memahami penyebab penderitaan, akan menjadi lebih terampil lagi dalam menghadapi kehidupan, layaknya seorang petani yang sudah siap menghadapi musim kemarau Panjang.
Penyebab penderitaan adalah Ketidak-puasan, Kegelisahan, Ketakutan, dan sejenisnya. Kondisi penyebab penderitaan ini, berasal dari satu sumber utama yaitu KEINGINAN.