Tahapan kedua.Â
Seringkali hal yang terutama bukan yang utama bagi kita. Menyayangi dan menghargai orang orang disekitar kita, bukanlah menjadi prioritas kehidupan. Padahal sebenarnya, disanalah energi positif berkumpul.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa Dewa Pelindung adalah orang tua kita sendiri, sementara kita sibuk mencari jimat pelindung yang belum jelas gunanya.
Menghormati yang perlu dihormati, adalah sikap terpuji. Berbagi kebahagiaan juga merupakan hal yang sama. Melayani kehidupan adalah penjumlahan dari menghormati dan berbagi kebahagiaan. Ini adalah rumus alam semesta yang paling ampuh dalam menangani kesulitan hidup.
Tahapan ketiga berupa pilihan ganda dengan satu pilihan saja.
Makna dari tahapan ini adalah melihat kehidupan apa adanya. Kelahiran, sakit, tua, dan meninggal adalah kenyataan kehidupan yang tidak dapat dihindari. Bersyukur adalah kuncinya dan menerima proses kehidupan sebagai suatu hal yang menyenangkan, tanpa adanya beban.
Tahapan keempat.Â
Merupakan proses untuk menghilangkan kebencian. Kebencian bukan saja perasaan ingin melenyapkan, tapi juga penolakan terhadap fakta atau kejadian yang tidak menyenangkan (seperti menyanyi lagu cicak cicak di dinding dengan penuh penghayatan).
Kesabaran adalah kuncinya. Menghilangkan kebencian, sama seperti menghilangkan stres, dan stres terbukti sebagai salah satu penyakit yang mematikan.
Kunci untuk menghilangkan stres adalah menerima keadaan apa adanya serta memaafkan dan termasuk memaafkan diri sendiri.
Tahapan kelima, yang merupakan system telepati tercanggih dari perusahaan Syurgasaktimandraguna, sebenarnya mempunyai istilah yang disebut dengan MINDFULNESS. Mindfulness adalah sebuah tahapan konsentrasi penuh dalam setiap tindakan dan perilaku kita sehari hari.