Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

HAM Berfokus Jugalah pada Kelahiran Manusia

10 Desember 2016   23:18 Diperbarui: 10 Desember 2016   23:33 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak dari manusia memang tidak pernah tahu sebelumnya dimana mereka terlahir dan dari siapa mereka lahir. Manusia baru sadar ketika manusia berpikir dia ada kemudian tersadar dengan hidup yang sudah dijalani sejauh ini karna kesengsaraan sekaligus kenikmatan yang mereka dapat. Banyaknya yang sama-sama terlahir disini membuat persaingan sesama yang terlahir itu ada, bahkan menjadi hal yang biasa.

Tidak jarang persaingan itu dibumbui dengan saling menjahati, membenci dan bahkan tidak pernah peduli antar sesama manusia yang terlahir itu.Tetapi tidak semua manusia yang terlahir itu menciptakan persaingan bahkan ada juga saling menjunjung persaudaraan. Bagi para manusia yang sadar, terlahir bukanlah untuk bersaing namun ajang untuk saling membantu meringankan beban sesama manusia yang terlahir itu.

Sulit terkontrolnya manusia yang terlahir memberi dampaknya sendiri. Semakin banyaknya manusia yang terlahir membuat persaingan untuk hidup benarlah nyata. Persaingan hidup manusia yaitu mencari ruang-ruang kosong kenikmatan hidup pasca terlahir. Kini hidup nikmat merupakan tujuan setiap manusia, bahkan tidak sedikit pula manusia yang tidak peduli lagi jika kenikmatanya diraih karna menyengsarakan manusia lain.

Hak asasi manusia seharusnya juga menjadi garda terdepan membantu meringankan beban manusia yang terlahir. Hak asasi manusia juga harus berfokus pada masalah kelahiran manusia. Dimana manusia yang terlahir juga harus dijamin kesejahteraannya terlahir didunia. Hak asasi manusia harus membantu para manusia sengsara karna imbas persaingan kehidupan dunia yang semakin padat manusia.

Semakin banyaknya manusia yang terlahir bukan hanya menyebabkan persaingan hidup sesama manusia semakin berat. Namun yang lebih substansial dari itu yaitu berkurangnya sumber-sumber lahan pangan karna dijadikan pemukiman-pemukiman manusia. Kurangnya lahan pangan merupakan sebab utama kemiskinan, kesengsaraan bahkan juga kejahatan yang terus bertambah angkanya didunia.

Sudah seharusnya kelahiran manusia harus dibatasi untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Disinilah hak asasi manusia harus hadir menjadi pengatur kebijakan angka kelahiran manusia. Jika angka kelahiran tidak ditekan bukan hal yang mustahil manusia kedepan terlahir sudah dalam keadaan sengsara. Apakah kita mau melahirkan generasi yang sengsara hidupnya? Pilihan ada pada manusia yang hidup kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun