Saya kira mungkin itu pas bagi sebagian orang. Disisi lain juga tidak. Kembali lagi tegantung pribadi masing-masing. Akan tetapi dalam suara LGBT itu banyak pihak yang menyayangkan Jerman.
Banyak menilai Jerman terkena "tulah" atau konsekwensi dari tindakannya sendiri. Karena suara-suara politik LGBT itu di piala dunia Qatar 2022.
Banyak pihak seperti mantan pelatih arsenal Arsene Wenger menilai. Menurutnya isu LGBT Jerman itu yang membuat tim mereka tidak focus pada pertandingan di Piala Dunia Qatar 2022.
"Tim berpengalaman seperti prancis dan inggris tampil bagus dan sukses di match day pertama. Tim kuat secara mental akan focus ke kompetisi dan bukan ke demonstrasi politik". Kata Wenger dikutip Goal Internasional
Maka kembali. Entah factor apa yang mempengaruhi performa timnas Jerman yang tersungkur di piala dunia Qatar 2022 ini di fase grup. Yang pasti memang banyak factor dari mental pemain dan lain sebagainya. Akan tetapi factor isu politik yang digulirkan Jerman setidaknya juga membuat terkurangi fokusnya pada pertandingan.
Sudah seharusnya menjadi pelajaran bersama bahwa olahraga dan politik. Eloknya memang dipisahkan saja. Jerman seperti membayar "tulahnya"; bahwa fokusnya terbagi membuat di match day pertama. mereka "Jerman" tak focus dan harus mengakui kekalahan dari Jepang di piala dunia Qatar 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H