Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesulap Merah, Gus Samsudin, dan Titik Mati Perdukunan

30 Juli 2022   15:48 Diperbarui: 30 Juli 2022   19:41 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak lain hanyalah ingin membuktikan bahwa ilmu Gus Samsudin yang mampu membuat tisu terbakar tanpa menggunakan api dan lain sebagainya, yang digunakannya untuk praktik perdukunan seperti mengusir hal-hal gaib seperti jin penunggu rumah.

Pesulap Merah ingin membuktikannya, apakah benar itu keilmuan atau trik sulap yang biasa dimainkannya? Tidak main-main dengan itu jika benar praktik perdukunan Gus Samsudin adalah ilmu yang berbeda dengan trik sulapnya.

Dirinya "Pesulap Merah" rela berguru dengannya dan menutup akun youtube miliknya tersebut. Sebagai konsekwensi dari pembuktiannya tersebut jika memang itu benar.

Bukan tanpa alasan Pesulap Merah sendiri ingin membuktikan apakah perdukunan itu benar atau tidak, apa hanya trik-trik tertentu? Tujuan Pesulap Merah hanya ingin bahwa masyarakat harus sadar bawasannya perdukunan itu juga sebagaian besar itu bohong.

Kasus Dimas Kanjeng soal penggadaan uang, atau dengan dukun-dukun cabul yang selama ini tidak hanya untuk motof ekonomi sebagai tujannya tetapi juga kepuasan seksualitas. Menjadi keresahan tersendiri di masyarakat dan banyak orang tertipu. Kembali karena kepercayaannya kepada dukun yang buta itu.

Sehingga menjadi kemirisan social ketika ada orang yang bersusah payah ingin sembuh. Keluar duit banyak. Akan tetapi ke praktik perdukunan yang belum tentu kebenaran dan pembuktiannya, uang yang dikumpulkan dengan susah payah oleh masyarakat bertaun-taun hanya untuk bayar praktik perdukunan saja.

Merasionalisasi Perdukunan

Upaya merasionalisasi perdukunan sendiri Pesulap Merah dan Deddy Corbuzier yang juga sama-sama pemain sulap, bermain trik bahwa teh yang dipegannya dapat menjadi putih dan jernih.

Selain itu, Pesulap Merah juga bermain batu, yang konon itu berkhodam dan batu itu dapat bergerak sendiri terkena efek cahaya. Mereka menjelaskan bahwa itu permainan belaka, ada trik dan ada pengetahuannya.

Tetapi trik-trik tersebut oleh perdukunan kadang dijadikan sebuah bahan praktik mereka untuk meraup untung demi sebuah praktik perdukunannya, mengusir hal-hal gaib atau setidaknya membuat orang percaya bahwa batu atau barang sejenisnya yang bertuah seperti keris dan sebagainya untuk diperjual belikan, yang terdapat ada khasiatnya.

Maka dengan sejumlah trik sulap yang tidak jauh dari praktik-praktik perdukunan yang ada seperti santet, yang mana pesulap juga dapat mengeluarkan paku dari dalam tubuh seperti para dukun-dukun itu yang menganggap dirinya dukun santet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun