Tidak lain hanyalah ingin membuktikan bahwa ilmu Gus Samsudin yang mampu membuat tisu terbakar tanpa menggunakan api dan lain sebagainya, yang digunakannya untuk praktik perdukunan seperti mengusir hal-hal gaib seperti jin penunggu rumah.
Pesulap Merah ingin membuktikannya, apakah benar itu keilmuan atau trik sulap yang biasa dimainkannya? Tidak main-main dengan itu jika benar praktik perdukunan Gus Samsudin adalah ilmu yang berbeda dengan trik sulapnya.
Dirinya "Pesulap Merah" rela berguru dengannya dan menutup akun youtube miliknya tersebut. Sebagai konsekwensi dari pembuktiannya tersebut jika memang itu benar.
Bukan tanpa alasan Pesulap Merah sendiri ingin membuktikan apakah perdukunan itu benar atau tidak, apa hanya trik-trik tertentu? Tujuan Pesulap Merah hanya ingin bahwa masyarakat harus sadar bawasannya perdukunan itu juga sebagaian besar itu bohong.
Kasus Dimas Kanjeng soal penggadaan uang, atau dengan dukun-dukun cabul yang selama ini tidak hanya untuk motof ekonomi sebagai tujannya tetapi juga kepuasan seksualitas. Menjadi keresahan tersendiri di masyarakat dan banyak orang tertipu. Kembali karena kepercayaannya kepada dukun yang buta itu.
Sehingga menjadi kemirisan social ketika ada orang yang bersusah payah ingin sembuh. Keluar duit banyak. Akan tetapi ke praktik perdukunan yang belum tentu kebenaran dan pembuktiannya, uang yang dikumpulkan dengan susah payah oleh masyarakat bertaun-taun hanya untuk bayar praktik perdukunan saja.
Merasionalisasi Perdukunan
Upaya merasionalisasi perdukunan sendiri Pesulap Merah dan Deddy Corbuzier yang juga sama-sama pemain sulap, bermain trik bahwa teh yang dipegannya dapat menjadi putih dan jernih.
Selain itu, Pesulap Merah juga bermain batu, yang konon itu berkhodam dan batu itu dapat bergerak sendiri terkena efek cahaya. Mereka menjelaskan bahwa itu permainan belaka, ada trik dan ada pengetahuannya.
Tetapi trik-trik tersebut oleh perdukunan kadang dijadikan sebuah bahan praktik mereka untuk meraup untung demi sebuah praktik perdukunannya, mengusir hal-hal gaib atau setidaknya membuat orang percaya bahwa batu atau barang sejenisnya yang bertuah seperti keris dan sebagainya untuk diperjual belikan, yang terdapat ada khasiatnya.
Maka dengan sejumlah trik sulap yang tidak jauh dari praktik-praktik perdukunan yang ada seperti santet, yang mana pesulap juga dapat mengeluarkan paku dari dalam tubuh seperti para dukun-dukun itu yang menganggap dirinya dukun santet.