Untuk itu melihat peluang besar yang mungkin dapat terjadi pada duet Anis-AHY 2024, yang mana democrat sendiri lebih nyaman berkoalisi kedepan dengan PKS maupun democrat di berbagai perbincangan kalkulasi koalisi.
Benarkah Anis-AHY representasi kuat oposisi di 2024? Dimanakah kira-kira kantong-kantong suara yang berpotensi memenangkan kedua calon tersebut Anis-AHY di 2024?
Zulfan yang kemudian secara yakin menjodohkan bacapres itu, yang mana dirinya mendukung duet Anies-AHY di 2024 menyebut Anies setidaknya sudah menguasai suara di Sumatera. Sementara, katanya, AHY unggul di Jawa Timur.
Hasil tersebut menurutnya merupakan bentuk penelusuran dengan insting politik dan diskusi-diskusi di daerah-daerah, itu Anies bisa sapu bersih Sumatera.
Akan tetapi dengan yakin Zulfan yang merupakan kader Partai Nasdem tersebut bahawa Anis-AHY dapat kalah di Jawa Tengah. Jawa Barat sendiri bisa menang bagi 2 sama Prabowo jika maju sebagai capres 2024 nanti.
Sedangkan di Jawa Timur Zulfan sangat yakin itu daerah AHY, yang mana Demokrat diyakini kuat di Jawa Timur. Dirinya juga berkaca pada perkembangan terakhir bagaimana Partai Demokrat di Jawa Timur yang telah banyak mengalami kemajuan.
"Saya kira kalau terjadi antara Anies dengan AHY, ini selesai, selesai ini. Sulawesi udah pasti, kecuali Sulawesi Utara, NTT, ya. Nah yang lain-lain udah," katanya dikutip di Acara Talk Show Total Politik Senin (17/7/2022)
Dengan berbagai perimbangan perhitungan itu, Zulfan meyakini duet Anies-AHY akan memenangi Pilpres 2024 jika keduanya maju bareng itu sesuatu yang masuk akal setidaknya menurut politisi Nasdem itu.
Akan tetapi mungkinkah kemenangan di pilpres 2024 bisa diraih jika Anis-AHY maju bersama? Saya kira peluangnya memang masih 50:50, yang mana dalam politik bisa saja terjadi apapun kemungkinannya.
Saya kira Anis-AHY menang di 2024 itu sangat mungkin dan berpeluang, tidak dicalonkan bersama juga bisa terjadi. Sebab peta politik tergantung bagaimana suara masyarakat condong kemana besok, parpol pun jelas mengikuti angina suara masyarakat dimana pilihan itu akan di jatuhkan.
Seperti diketahui dalam banyak lembaga survey, suara masyarakat yang menginginkan calon lain seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Puan Maharani dan lain sebagai juga besar di balik segmentasi calon pemilihnya masing-masing di masyarakat.