Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tentang Anak-anak Tak di Kehendaki

19 Juli 2022   10:33 Diperbarui: 25 Juli 2022   01:10 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melihat bagaimana perjuangan akan perbuatan baik yang lahir dari karakter seorang manusia para Pengasuh Pantai Asuhan Manarul Mabrur di Semarang Jawa Tengah. Menjadi catatan khusus saya bahwa bentuk sebuah kelahiran anak manusia itu ditentukan sebenarnya dari pola bagaimana orang itu berprilaku.

"Anak yang tidak tahu apa-apa, tidak minta dilahirkan, harus menanggung beban diri. Terlebih jika mereka terlahir dari orang yang tidak punya apa-apa, bahkan orang tuanya sendiri pun tidak mengurus dan mengakui keberadaannya, itu sesuatu dari hidup yang pasti akan sangat sulit dijalani".

Melihat kisah di dalam Pantai Asuhan Manarul Mabrur yang saya tonton melalui kanal Youtube Narasi TV yang publish pada  Jun 18, 2022 bagi saya sangat pilu dan meyayat hati. Bagaimana tidak jika kita adalah orang dari salah satu anak yang terlantar itu atau sengaja di telantarkan oleh orang tuanya.

Dititipkan di pantai asuhan tersebut yang identitas orang tunya tidak jelas, tidak ada jaminan kedepan kita hidup akan seperti apa ditengah tantangan hidup hari ini yang semakin berat.

Saya kira ini harus menjadi refleksi penting kita yang masih punya orang tua bertanggung jawab, mengurusi hidup kita, dan masih terus memfasilitasi pertumbuhan kita sampai dewasa.

Lebih beruntung lagi ketika dewasa pun, masih ditinggali warisan harta keluarga yang sangat berarti bagi bekal hidup kita kedepan. Itu adalah suatu kenikmatan hidup, nasib yang mungkin belum semua anak yang dilahirkan di dunia ini merasakan hal demikain.   

Tentu perspektif ini bukan menyalahkan orang-orang yang sudah terlanjur, sudah kadung dan sudah terjadi demikian adanya. Hamil diluar nikah dan salah satu orang tua mereka tidak mau bertanggung jawab atas itu adalah ironi social, fakta social, yang terjadi karena ketidaktahuan dan kesadaran yang rendah bahwa ego dan nafsu diri ditempatkan lebih tinggi dari nalar rasional oleh manusia.

Masih tentang anak-anak yang tidak siap untuk dilahirkan karena kecelakaan orang tua tadi. Beruntung jika keluarga masih dapat menerima, setidaknya anak yang belum siap dilahirkan itu dapat ditanggung keluarga mereka sendiri.

Hal tentang anak yang lahir belum disiapkan orang tua karena kecelakaaan sudah menjadi hal yang lumrah dewasa ini itu tidak dapat saya tampik lagi. Di tempat saya tinggal di sekitaran Kabupaten Cilacap saja terhitung tetangga baik yang dekat maupun yang sedkit jauh yang saya ketahui.

Setidaknya ada 3-4 anak yang terlahir demikain, hamil duluan formalitas dinikahkan kemudian orang tua salah satunya tidak mempertanggungjawabkan, banyak dari mereka setelah pernikahan itu kabur tak tau dimana rimbanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun