sumber gambar: Kompas.com
Semesta wacana per-pilpres-an Indonesia memang bukan sesuatu yang unik, susah ditebak, dan mblibet seperti orang banyumasan yang mentafsirkan "mblibet" itu sesuatu yang ruwet seperti gumpalan trafo kipas angina murahan itu.
Setidaknya analogi tentang mlibet dapat merepresentasikan tafsir saya pada perpolitikan indonesia kini. Ya begitulah "tokoh-tokohnya sudah dapat ditebak" tidak mungkin kan stand up comedian, atau penggiat media social atau saya "bercanda" tiba-tiba menjadi capres Indonesia 2024?
Ya bisa aja sih, tetapi kemungkinannya kecil sekecil lubang semut. Tetapi bukan tidak ada kuncinya, "ada", bener kuncinya ada. Tapi ya di dalang-dalang politik itu, yang punya partai politik semacam Surya Paloh, Megawati, dan kawan-kawannya yang punya partai politik, nah mereka pegang kuncinya.
Tetapi berbicara dalang, saya tentu tertarik pada ide politik surya paloh, kenapa saya tertarik? Beliau itu "to the poin" alias tidak basa-basi dalam mencapreskan orang meskipun bukan anaknya dan bukan kader partainya.
Itu sesuatu yang saya salut dibanding tokoh dalang-dalang lainnya, bukan dalang wayang kulit ya, tapi dalang "politik" khususnya mendalangi Capres yang masih malu-malu kucing. Alasannya penjajagan sana-sini, tukar-tukar profil dan masih begitu-begitu saja justru yang ada bahasanya tidak progresif begitu.
Maka berbalik kita lagi, bicara Nasdem dan Surya Paloh. Kasusnya politiknya yang no misterius dan tidak mblibed dapat diruntut. Pertama yaitu dari rekarnas partai nasional democrat atau nasdem yang dilaksanakan pada 15-17 Juni 2022 lalu.
Secara gambling, jelas dan terukur seperti media mainstream yang ingin berbenah untuk terus dapat eksis di gempur media-media lainya. Dalam raker Nasdem yang di ketuai Surya Paloh itu tersebut.
Entah itu sikap terburu-buru, clue politik, atau memang sudah memantapkan hati dan pikiran ketokoh yang digadang-gadang nasdem akan dijadikan capres.
Ya macam Gubernur DKI Jakarta saat ini Anis Baswedan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Jendral Andika Prakasa, secara terbuka disebut-sebut sebagai calon yang akan di usung oleh partai Nasdem.