Dalam bergaya hidup sebagai modern sendiri kini memang: "sudah tidak akan zaman lagi, ini bagian laki-laki ini bagian perempuan, semua aspek kehidupan masyarakat cenderung akan menunjukan kesetaraan di masa depan termasuk dalam ruang mencari nafkah, gaya hidup, bahkan kebutuhan hidup untuk "nakal" itu sendiri, yang kini dijadikan sebagai pelarian kebosanan pada hidup; "mengapa harus begini-begini saja hidup sebagai manusia itu" tidak mengikuti trend an sebaginya?
Tetapi ketika hidup manusia sudah setara dalam pandangan masyarakat sendiri, kini perempuan yang dikerdilkan peranannya dan moralitasnya untuk bagaimana menjadi perempuan, akan mendapat hak yang sama dimasa mendatang.
Perempuan yang sebenarnya kuat dan punya insting dalam merawat kehidupan sendiri dengan potensi yang tersembunyi dari mereka, nantinya ketika tidak ada lagi wacana ide masyarakat dalam kesetaraan lebih merendahkan perempuan, bukan tidak mungkin perempuan mengambil alih peradaban untuk memimpin dunia dengan sikap dan kekuatannya sebagai "perempuan": sang pemberi dan melahirkan kehhidupan tidak hanya distigma oleh prodak kebudayaan tetapi juga ikut memberikan kontribusi perubahan pada peradaban kebudayaan itu sendiri.