Menebak bagaimana kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta Selatan pada Jumat (8/7). Brigadir J tewas ditembak oleh rekannya berinisial Bharada E memang "ngeri-negri sedap" sebagai sebuah spekulasi bagi orang awam.
Bukan apa, penembakan tersebut penuh dengan kejanggalan demi kejanggalan bak drama yang penuh dengan teka-teki duduk perkaranya pada akhirnya menyita banyak perhatian public.
Mengapa dapat terjadi polisi menembak polisi dilakukan di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo? Inilah yang menjadi rasa penasaran public, apa yang sebenarnya terjadi mendasari terjadinya peristiwa penembakan itu.
Terlepas dari bayang-bayang dugaan isu plecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo yang dilakukan oleh Brigadir J hingga akhirnya berteriak dan teriakan itu yang kemudian menyulut kedatangan Bharada E hingga akhirnya terjadi penembakan.
Menurut kepolisian, Brigadir J disebut pihak yang menembak terlebih dahulu. Tanpa sebab pasti, dia yang digambarkan sedang panik melepaskan tujuh kali tembakan kepada Bharada E yang mendatanginya dari lantai atas rumah Irjen Ferdy Sambo. Namun, tak ada satu pun tembakan Brigadir J yang mengenai Bharada E.
Tidak adanya bukti CCTV yang dikatongi polisi, yang mana alasan CCTV mati dirumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo sejak dua minggu yang lalu.
Menjadi tanda tanya besar bagi public. Apakah ada sesuatu yang ditutupi dalam kasus tersebut? Ataukah ada pihak-pihak yang memang kasus penembakan ini tidak mau diketahui secara faktualnya, yang mungkin dapat menyered pihak-pihak lain yang terlibat termasuk sebuah aib institusi yang harus tertutup rapat?
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga menilai banyak yang janggal dalam proses penanganan kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Menurutnya, penjelasan Polri dalam kasus itu juga tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat. Untuk itu dirinya tidak mau kasus penembakan polisi tembak polisi biarkan mengalir begitu saja disampaikan di akun akun Instagram pada hari Rabu (13/7).
Jika ditelusuri kasus penembakan sesama polisi tersebut. Sebenarnya masih berpeluang dapat dikorek dari saksi dan pelaku, kemana arah keterangan yang akan mereka sampaikan sebagai sebuah kesaksian diantaranya Irjen Ferdy Sambo dan istrinya sebagai saksi dalam kasus tewasnya Brigadir J tersebut.