Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ya Lal Wathon dan Wawasan Kebangsaan NU

10 Juli 2022   19:37 Diperbarui: 15 Juli 2022   00:01 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: geotimes.id

Di mana "Negara" merupakan wadah bagi masyarakatnya untuk menyuarakan keadilan social, melindungi segenap unsur masyarakat seperti halnya poin-poin yang ada pancasila sebagai ideology Negara Indonesia.

NU dan KH Abdul Wahab Hasbullah dengan Mars Ya lal Wathonnya menandakan bahwa martabat sebagai sebuah bangsa wajib dijaga oleh anak bangsanya sendiri termasuk NU sebagai oraganisasi Islam di Indonesia.

Agama dan nasionalisme pada dasarnya memang perlu dipadukan sebagai sebuah keyakinan yang luhur bahwa beragama tanpa cinta pada Negara itu akan pincang dan berpotensi menimbulkan kekacauan pada suatu Negara itu sendiri di dalam tatanan masyarakatnya.

Begitu juga dengan budaya masyarakat setempat dan agama, haruslah tetap sinkretis supaya dalam kehidupan masyarakat sendiri tidak kaku dengan melupakan setiap tradisi yang sudah sebelumnya berkembang di masyarakat.

Mungkin, NU atau Nahdathul Ulama sendiri bisa besar seperti saat ini karena garis besar paham keisalamanya yang ramah dengan budaya masyarakat setempat.

Seperti halnya Sunan Kalijaga yang menggunakan wayang sebagai media dakwah, yang tidak mengesampingkan budaya sebelumnya telah ada. Itulah mengapa islam sendiri begitu berkembang di tanah jawa dan khususnya nusantara. Begitu juga pun NU yang sampai saat ini konsisten sebagai wajah islam nusatara. 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun