Dengan istilah intelektual yang semakin luas peranannya menjadi intelektual public yang koprehensif. Mungkinkah "media" khusunya media social dan peran media lain, yang telah mendukung eksistensi, bagaimana wajah intelektual public semakin baru dan dapat terus diperbaharui oleh manusia mutakhir?
Menimbang peran social memang tidak lepas dari bagaimana manusia itu eksis dalam kebudayaan. Budaya ada ketika manusia itu berada, dalam artian manusia itu sendirilah yang membuat suatu budaya sehingga peran-peran intelektualitas dalam kebudayaan menjadi sangat dominan sebaga
Untuk itu, di mana pengetahuan menjalar pada ruang-ruang internet kini. Bagaimana kemampuan manusia belajar semakin di lekatkan pada sumber data yang lengkap, baik kajian politik, kebudayaan, filsafat, hingga keberagamaan manusia itu disandingkan secara dekat dan terbuka.
Inilah dasar dari perubahan wajah intelektual public yang tidak dapat lagi di sandarkan pada formalitas yang kaku dan identic melahirkan seorang intelektulis seperti sekolah, bidang-bidang kursus kelimuan, maupun bangunan-banguan ruang dari pondok-pondok pembelajaran yang formal diakui.
Di abad ke-21, ruang internet yang dominan telah merubah ruang public itu menjadi sebuah bagian dari kompetisi yang sehat antar manusia, yang didasarkan pada sisi kemampuan serta keseriusan dalam belajar bidang tertentu meski hanya berbekal teknologi yang sudah mapan seperti pengetahuan di dalam teknologi internet.
Tidak salah ketika banyak penggiat-penggiat media social kini menjadi wajah baru intelektual public. Banyak dari mereka berbicara agama, politik, ekonomi dan masalah-masalah social yang terjadi dibungkus dalam wadah kebudayaan.
Tidak sedikit pula mereka berbicara teknologi yang perannya akan terus dikembangkan pada kemajuan zaman sebagai upaya merawat kemajuan sains.
Bergantinya Wajah Sosial
Maka dari itu dengan peran-peran intelektual yang lebih selektif dalam bidangnya masing-masing dan juga membuka kesempatan yang lebar bagi siapapun yang ingin terjuan dalam pergualatan intelektual public dewasa ini, akankah berbuah positif bagi peradaban dunia dan manusia ke depan?
Pergulatan intelektual, tentu bersifat positivitik, yang mana setiap manusia dapat berkembang masing-masing dengan minat yang di inginkan masing-masing pula bagian dari perkembangan intelektual manusia.
Salah satu contoh dari banyak bidang pengetahuan dalam aspek bisnis misalnya; setiap orang dapat menjadi pelaku bisnis yang ahli, bahkan tak jarang dari mereka merupakan actor dari inovasi-inovasi bisnis yang disediakan teknologi internet dengan konten-konten bisnis yang menarik konsumen.