Acara maulud nabi pasca kepulangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi di petamburan Jakarta Selatan, Sabtu (14/11/20) memang menyisakan banyak polemic public.
Tidak hanya ucapan L*nt* yang diucapkan oleh Rizieq Shihab menyindir Nikita Mirzani langsung dihadapan ribuan umatnya.
Dalam acara tersebut juga ada ceramah singkat oleh Idrus Jamalualil, dimana dirinya menyelipkan doa untuk pemimpinnya Rizieq Shihab dan tokoh politik di Indonesia seperti Megawati dan Jokowi.
Kontroversinya doa tersebut dan menjadi perdebatan public yakni doa panjang umur, yang terselip juga doa pendek umur.
Idrus Jamalualil mendoakan panjang umur untuk Rizieq Shihab dan pendek umur untuk Megawati Soekarno Putri dan Joko Widodo.
Entah apa maksud dari ungkapan doa tersebut. Banyak pihak terutama PDIP menyebut bahwa Petamburan "FPI" sedang melakukan provokasi. Namun oleh kader PDIP Â I Wayan Sudirta disikapi santai.
Menurutnya dirinya sangat kecewa mendengar doa pendek umur yang dilantunkan untuk Megawati dan Jokowi, dan itu dilakukan oleh  seorang pendakwah yakni Idrus Jamalualil.
"Tetapi kami "PDIP" justru menahan diri dan karena itu kami taat apa perintah Ketua Umum [PDIP], apa kata DPP PDIP. Walaupun, sesungguhnya kami sangat-sangat kecewa dengan pernyataan itu (Doa pendek umur), prihatin sekali," kata Wayan dikutip CNNIndonesia.com, Selasa (17/11)".
Memang sampai saat ini DPP PDIP menurut I Wayan Sudirta belum berencana melakukan upaya menempuh jalur hukum terkait dengan lantunan doa pendek umur tersebut yang diarahkan untuk Jokowi dan Megawati Soekarno Putri.
Lanjut Wayan, dirinya berharap tidak terulang lagi doa pendek umur tersebut. Dirinya juga mempertanyakan dari mana asal usul mendoakan orang lain pendek umur. Menurutnya sangat aneh doa tersebut.
Untuk itu, mungkinkah lantunan doa yang dipanjatkan bagian dari strategi politik baru oleh basis petamburan yakni FPI dan simpatisan Rizieq Shihab?Â