Megawati  dapat pula menyamai Soekarno, bahakan cenderung melampaui Soekarno karena Megawati dapat gelar pahlawan demokrasi saat dirinya masih hidup jika di setujui negara.
Oleh sebab itu dengan Puan Maharani cucu Soekarno anak dari Megawati, saya kira sangat realistis jika bermimpi menjadi presiden karena faktor dari orang tua yang sama-sama pernah menjabat menjadi presiden.
Masuknya ke dunia politik mengikuti jejak Megawati, saya kira ada hasrat Puan Maharani untuk sama-sama dapat mengiukuti jejak ibunya Megawati dan kakeknya Soekarno menjadi presiden.
Namun dengan perjuangan istilahnya "panjang dan berdarah-darah" untuk menjadi seorang presiden dilakukan oleh Soekarno melawan kolonialisme Belanda, Megawati melawan orde baru.
Mungkinkah kini Puan Maharani yang perjuangannya tidak berat akan mulus jika memang bermimpi menjadi presiden seperti ibu dan kakeknya?
Memang bermimpi menjadi presiden bagi Puan Maharani sangatlah realistis, tetapi dengan perjuangan yang tidak begitu istilahnya "berdarah-darah dan panjang" dalam berjuang di dunia politik.
Apakah nantinya tidak akan mendegradasi kerealistisan itu, Puan Maharani dalam mewujudkan mimpinya menjadi seorang presiden?
Saya kira perjuangan akan berbanding lurus dengan hasil. Jika konsisten Puan Maharani berjuang di politik bukan tidak mungkin dapat mengikuti jejak kakek dan ibunya sebagai presiden.
Tetapi jika sebaliknya tidak gigih berjuang, justru menurut saya malah sebaliknya, Puan Maharani tidak akan mungkin menjadi presiden. Karena secara trah sendiri, Puan Maharani dapat menjadi presiden realistis namun butuh konsistensi dalam mewujudkan sebagai presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H