Yang tadi terekam dari obrolan saya dengan teman saya ketika dijalan. Saya dengan teman saya memang akan menemui seorang camat dikantornya.
Tidak akan saya sebutkan camat mana, pada intinya saya dan teman saya ada kepentingan dengan camat tersebut.
"Saya ingat dan seperti merekam ketika teman saya bilang; bapaknya camat ini camat juga loh. Jadi anakanya camat, bapaknya juga camat".
Memang seakan sudah biasa cita-cita anak terbangun dari apa yang menjadi profesi orang tua. Tidak jarang ditemukan bapaknya polisi anaknya polisi, bapaknya tentara anaknya juga ikut jadi tentara.
Tetapi dalam kehidupan memang tidak bisa lepas dari dinamika-dinamika strata, dimana ada rendah ada tinggi, kaya ada miskin, dan lain sebagainya, yang pada intinya sama-sama saling melengkapi.
Maka belum lama ini saya baca artikel yang viral anak dan bapak menjadi TNI. Namun pangkat bapaknya lebih rendah dari anaknya, lalu saat pelantikan memberi hormat bapak tersebut pada anaknya sendiri.
Kisah keharuan antara profesi anak dan bapak ini dalam stuan TNI viral karena bapaknya didalam TNI sendiri memiliki jabatan Serda dan anaknya yang berhasil menjadi perwira.
Berkaca dengan berbagai profesi pada umumnya yang terkadang diikuti oleh anak-anak mereka. Sebab diberbagai kasus profesi sendiri seperti di dunia politik misalnya tetap saja menarik sebagai cita-cita anak ketika orang tua mereka menjalani profesi tersebut.
Sebagai contoh ada orang tua yang berpolitik, ada saja anakanya yang mengikuti jejak orang tuanya berpolitik. Sebut saja AHY dan SBY atau Hanafi Rais dan Amien Rais anak dan orangtua yang sama-sama berpolitik.
Mungkikah sebagai anak antara AHY dan Hanafi Rais, memang ingin mengilkuti jejak orang tua mereka bahkan mengunggulinya berkancah di dunia khusunya bidang politik?